"Tunggu apa lagi?" ujar Bayu.
Reno menelan ludahnya dengan susah payah. Untuk beberapa saat ia melihat milik Bayu dengan penuh kengerian, ukurannya tidak normal. Di pangkal benda keras itu juga ada sebuah karet transparan entah apa gunanya.
Tangannya mulai bergerak meraih kelelakian Bayu yang sudah keras dan mengacung seakan menantang. Benda itu jauh lebih jantan daripada milik Arsyad atau Sigit, dengan sedikit bulu yang tumbuh di sana.
Perlahan, kepalanya ia majukan, dituntun juga oleh tangan kekar Bayu. Hingga akhirnya..
"Aaaakhh..." Desahan panjang dari mulut Bayu keluar, matanya terpejam merasakan sensasi nikmat saat alat kebanggaannya sudah disentuh oleh mulut hangat Reno. Seluruh otot tubuhnya berkontraksi, memberikan getaran yang luar biasa nikmat.
"Emh... ngh..." Mata Reno ikut terpejam, saat aroma jantan milik Bayu menyeruak masuk ke penciumannya. Dari dua orang sebelumnya yang pernah ia rasakan juga, milik Bayu adalah yang paling nikmat. Aroma kelelakiannya memabukkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com