BAB 183

Tujuh Tahun kemudian.

Nur sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk anak lelaki yang kini tinggal bersamanya. Semenjak Emak meninggal satu tahun yang lalu kini hanya Nur dan Akbar yang tinggal di rumah sederhana itu.

Wanita yang kerap kali Nur panggil dengan sebutan Emak telah kembali kepangkuan yang maha kuasa karena sakit diabetes yang ia derita selama ini.

Nur melirik pada Akbar. Bocah lelaki yang kini usianya 7 tahun lebih itu sudah selesai mengenakan sepatu. Ia menyambar tas yang tergeletak di atas meja lalu berjalan menghampiri Nur.

"Cepat makan Akbar sebentar lagi Ibu akan mengantarkan kamu ke sekolah," ucap Nur pada bocah lelaki yang memiliki paras hampir mirip sekali dengan Sam. Hidungnya yang mancung serta bibirnya yang sedikit tipis. Begitu juga dengan kulit putihnya semua mewarisi Sam.

"Baik Bu!" jawab Akbar membalas senyuman kecil kepada Nur yang telah selesai menata makanan untuknya.