Tidak ada pilihan lagi untuk Nur, kecuali ia harus membesarkan Akbar sendirian. Sam tidak mungkin bisa keluar dari dalam penjara. Apalagi Lena, kini wanita itu sudah terbebas dari semua urusan yang berada di dunia ini.
Subuh buta Nur sudah bangun untuk menyiapkan jajanan yang akan ia jual esok pagi keliling kompleks rumah Lena berada. Hanya itulah yang bisa Nur lakukan saat ini. Ia tidak mungkin bekerja jauh meninggalkan Akbar sendirian, karena balita itu masih sangat membutuhkannya. Terpaksa Nur menekuni pekerjaan itu demi menyambung hidup di kejamnya kota Jakarta.
Tangisan Akbar memecah ketenangan subuh buta. Nur yang masih sibuk dengan spatula dan penggorengan harus segera meletakan spatula yang berada di tanganya dan mematikan kopor. Akbar pasti sudah bangun dari tidurnya.
"Sudah bangun ya, sayang!" ucap Nur seraya mengangkat tubuh Akbar yang masih menangis dari atas pembaringan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com