webnovel

Chapter 15 : [Quest] Pertama Dimulai

~・Arc 3 : Lostbelt yang Begitu Kacau!・~※

(POV MC)

Keesokan harinya...

Aku melakukan aktivitasku seperti kemarin. Hanya saja, bedanya itu, kali ini aku lebih sering berbincang dengan para anggota guild lainnya, karena nanti sore misi kami akan dimulai secara resmi, dan mengetahui kemampuan plus cara berpikir satu sama lain adalah sesuatu hal yang sangat diperlukan.

Untungnya itu, ada mode portabel, di mana hal itu membuatku untuk dapat menggunakan seluruh fungsi dari sistem guild ini melalui ponselku, yang membuatku terbebas dari beberapa masalah.

Selain melakukan berbagai perbincangan dengan anggota guild lainnya, aku juga bisa di bilang kembali datang ke ruang OSI, hanya untuk mengerjakan pekerjaanku saja, yang membuatku mengalami perasaan mengerikan yang sama seperti kemarin.

Aku bersyukur, kalau itu hanya berlangsung tidak terlalu lama saja, terutama karena sepertinya Kaguya memiliki rapat dengan para Ketua Klub yang ada di sekolah ini.

Begitu saja, setelah kengerian OSI berhasil aku lewati, aku menghabiskan sisa hariku di sekolah dengan damai, dengan berbincang santai dengan Mika dan Niko, atau terkadang juga aku membicarakan perihal [NWO] dengan Wakiro.

Berbicara tentang [NWO], semalam itu aku hanya fokus melakukan leveling saja, sambil mengerjakan beberapa misi acak, yang secara tidak sengaja aku temukan, ketika aku melakukan leveling.

Bisa di bilang, kalau semalam itu aku sudah naik leven dengan agak yah... mungkin... terlalu cepat...

Ahem! Intinya sih, aku saat ini sedang berada di level 25...

Yup, kalian tidak salah dengar. Aku benar-benar berhasil mencapai level itu hanya dalam dua hari, yang segera menjadikanku seorang Top Player.

Meski begitu, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja, sampai Wakiro bisa melampauiku, karena dia yang sepertinya sudah berada di level 21, empat level di bawahku.

Mengabaikan hal itu, aku kembali berjalan pulang sekolah bersama dengan Risa, di mana kami mampir ke toko donat untuk membeli beberapa donat, karena gadis ini yang katanya menginginkan hal itu, yang meskipun awalnya dia yang sepertinya ingin makan di tokonya langsung, tapi mengingat misinya ini hampir dimulai, jadi aku segera menentang hal itu, yang sepertinya sih berhasil membuatnya ngambek.

Huhh... Jujur saja, meskipun aku sudah mengalami dua kehidupan, tapi aku masih belum bisa memahami isi pikiran dari seorang adik perempuan.

Ketika aku memikirkan hal itu, aku jadi teringat dengan adik perempuanku yang aku tinggal sendiri, akibat kesalahan yang Dewi sialan itu buat.

Sendiri? Ya, itu karena kami adalah seorang anak yatim piatu yang berasal dari suatu panti asuhan, yang setelah beberapa hal membawa ke hal yang lainnya, membuat kami harus tinggal sendiri di tempat lain.

Jadi, karena aku tiada, pasti gadis itu harus kesulitan hidup sendirian.

'Aku harap kamu bisa hidup dengan bahagia di sana, Herlina.'

.....

....

...

Sesampainya di rumah, Risa segera masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan agak keras, sebelum dia terdengar menguncinya.

Melihat hal itu, aku hanya bisa sampai pada satu kesimpulan saja, yaitu... 'Pasti hari ini hari itunya Risa.

Dan, karena itu adalah hal yang paling logis untuk saat ini, jadi aku memutuskan untuk mempercayainya saja.

Meletakan donat yang kami beli di atas meja makan, aku kemudian pergi ke kamar ku untuk meletakan tasku dan mengganti pakaianku, di mana setelah aku berganti pakaian, aku segera pergi menuju ke dapur dan menyiapkan makan malam untuk kami berdua.

Karena dia sedang badmood, mungkin aku akan membuat makanan kesukaannya saja, sebagai permintaan maafku.

Lagi pula, melihatnya seperti itu tidak menyenangkan sama sekali, karena selalu membuatku teringat dengan satu-satunya keluarga yang aku punya di kehidupanku yang sebelumnya.

Selesai membuat makan malam, aku kemudian membawakan malam Risa ke kamarnya, karena dia yang tidak datang, dan karena gadis itu yang sepertinya masih tidak ingin berbicara, jadi aku memutuskan untuk meninggalkannya di depan pintu kamarnya.

Kembali ke dapur, aku kemudian segera membawa beberapa bahan makanan, manisan, tentunya seluruh es krim yang ada di kulkasku, di mana aku menaruh seluruh hal itu di dalam [Dimensional Storage] milik ku, yang untungnya sih waktu yang ada di dalamnya berhentj, di mana itu artinya es krim ku tidak akan mengalami hal yang buruk.

Selesai dengan hal itu, aku mulai memakan malamku, sambik berbincang dengan Raphael, perihal sistem pemanggilan Servant yang ada di Fate series, karena aku berniat untuk membiarkan masing-masing dari kami, setidaknya memiliki satu orang Servant, karena aku tidak mungkin bisa melindungi mereka semua, terutama di tempat terkutuk itu.

Tepat setelah aku selesai makan dan meletakkan alat makanku yang kotor di tempat mesin cuci piring otomatis, aku mendapatkan sebuah notifikasi, di mana notifikasi itu memberi tahuku kalau misi akan dimulai dalam lima menit lagi.

Aku yang melihat hal itu segera mengganti pakaianku, dengan pakaian milik Lanlin Wang, lebih tepatnya lagi dress miliknya, yang aku padukan dengan jubah dan topengnya, beserta beberapa armor lainnya.

Selesai dengan hal itu, aku kemudian mulai menunggu misi ini dimulai sambil memakan es krim, di mana setelah lima menit berlalu, tiba-tiba saja sebuah suara wanita androgini yang terdengar robitik menggema di dalam kepala ku, sebelum muncul sebuah prompt tepat di depan wajah ku.

「Waktu Habis dan [Quest] Akan Segera Dimulai... 」

「Dimohon Untuk Bersiap dan Tolong Nikmati Perjalanan Anda... 」

Setelah membaca pesan tersebut, aku langsung memiliki keinginan untuk membunuh orang yang menulis hal ini. Karena, aku merasa kalau orang yang menulis hal itu ingin meledek ku, sebab misi kali ini jauh lebih berbahaya ketimbang misi-misiku yang sebelumnya.

Akan tetapi, di detik berikutnya, perasaan tersebut langsung menghilang. Karena, aku tiba-tiba saja mulai menyadari, kalau seluruh ruangan ini mulai berubah warna menjadi abu-abu dan tidak ada suara apa pun lagi yang dapat aku dengar.

Bersamaan dengan hal itu, tiba-tiba saja muncul sebuah portal berwarna putih di depan ku. Portal ini berbentuk menyerupai sebuah lingkaran oval dengan diameter sekitar dua meter, atau mungkin lebih.

Melihat portal tersebut, aku langsung melebarkan mata ku dengan terkejut, sebelum aku dengan cepat kembali normal, di mana aku segera memutuskan untuk memikirkan hal-hal yang seperti ini nanti.

Aku kemudian mulai mengambil sebuah katana yang terlihat memiliki gagang yang warna dasarnya berwarna putih platinum, dengan beberapa titik emas-biru yang terlihat seperti sebuah hamparan langit malam penuh bintang, dan terdapat sebuah permata berwarna violet yang berukuran sedang di bagian tengah gagang tersebut. Lalu, terdapat sebuah gantungan kunci dengan tali yang berwarna scarlet dan memiliki bentuk mini dari sebuah katana di ujung gagangnya itu.

Sarung dari katana ini juga berwarna putih platinum dengan motif bunga mawar berwarna violet, yang terlihat seperti sedang melilit sarung pedang tersebut, dan juga, terdapat sebuah motif petir berwarna scarlet di sekitar mawarnya itu.

Katana ini adalah salah satu senjata terbaik yang pernah aku buat hingga saat ini. Aku memberi nama pedang ini mirip dengan nama dari senjata yang aku jadikan dasar dari Katana ini. Nama dari katana ini adalah Murasamez.

Yahh... mungkin kalian sudah bisa menebak dari mana asal senjata yang aku jadikan dasar dari katana ku ini dengan hanya mendengar namanya saja, tapi mari kita bicarakan hal itu nanti.

Kemudian, aku mulai melangkah maju untuk memasuki portal berwarna putih ini, sambil memakan es krim ketiga ku dalam waktu kurang dari lima menit ini.

Saat aku melewati portal, aku langsung disambut oleh pemandangan hamparan hutan salju yang, sepertinya tak berujung, dengan beberapa pohon yang ada di sekitar sini tampak membeku.

Selain itu, terlihat juga kalau salju terus turun dari langit, bersama dengan beberapa kehadiran aneh yang berada kira-kira sekitar satu kilometer dari sini, di mana kehadiran itu, meskipun mirip dengan manusia, tapi pada waktu yang bersamaan, hal itu benar-benar terasa berbeda.

Pada saat aku sedang jatuh ke dalam kebingungan, enam buah portal yang mirip dengan portal yang baru saja aku lewati tadi, terlihat muncul secara tiba-tiba di depanku.

Dari portal-portal itu, berbagai macam orang terlihat keluar darinya.

Dimulai dari orang pertama yang keluar, orang tersebut adalah seorang gadis muda cantik, yang memberiku getaran tidak menyenangkan sekali, di mana rambutnya itu berwarna hitam, dan matanya itu terlihat berbeda satu sama lain, dengan dia sendiri terlihat mengenakan sebuah gaun gothic yang tampak tidak akan cocok di neraka es ini.

Tentu saja, gadis ini adalah Tokisaki Kurumi, di mana aku segera melemparkan sebuah mantel musim dingin yang memiliki efek penghangat, kepada gadis itu, karena pakaiannya itu benar-benar tidak cocok dengan tempat ini.

Meskipun terlihat masih tetap menerimanya, sebelum dia berterima kasih kepadaku dengan menggunakan anggukkan dan segera memakainya.

Lalu, orang kedua yang keluar adalah seorang remaja laki-laki yang usianya terlihat sepantaran denganku, tapi seharusnya sih dia ini mungkin yang tertua kedua di antara kami semua, tepat setelah anggota baru itu, dan sama seperi Kurumi, dia terlihat mengenakan pakaian yang tidak cocok dengan tempat ini, di mana hal itu membuatku segera memberinya mantel yang sama dengan Kurumi, yang dia segera terima dan pakai.

Dia ini adalah Ishigami Senku, seorang jenius sains yang kecerdasannya itu sangat tinggi.

Orang yang keluar selanjutnya adalah seorang ksatria wanita, yang untungnya sih pakaiannya cukup tertutup untuk dapat bertahan di tempat ini, tapi hanya untuk waktu yang, mungkin saja sangat singkat, jadi aku segera memutuskan untuk memberikan mantel yang sama kepadanya.

Ngomong-ngomong, dia ini adalah Jean Gunnhildr.

Setelah itu, seorang gadis muda dengan kostum beruang hitam terlihat keluar dari portal putih itu, yang segera aku identifikasi sebagai Yuna, di mana tidak seperti tiga yang sebelumnya, karena kostum beruangnya itu seharusnya dapat membuatnya bertahan di tempat seperti ini, jadi aku memutuskan untuk tidak memberinya mantel itu.

Kemudian, orang yang selanjutnya keluar adalah seorang gadis kecil berseragam militer, di mana gadis itu mungkin adalah yang memiliki penampilan paling muda di antara kita semua.

Dia itu adalah Tanya von Degurechaff, yang mana aku segera memberikannya mantel yang sama dengan Jean, Kurumi, dan Senku, karena aku tidak begitu yakin, kalau pakaiannya itu memiliki resistensi terhadap suhu dingin yang ada di tempat ini.

Dan, akhirnya orang yang terakhir, si anggota baru yang baru kemarin malam bergabung ke dalam Guild ini, dia itu adalah seorang wanita cantik dengan rambut biru tengah malam tergerai yang mencapai pinggangnya. Rambutnya dijepit ke belakang dengan jepit rambut berbentuk sayap. Kulit pucatnya kontras dengan mata hijau zamrud yang tajam. Pakaiannya sangat formal, mengenakan gaun putih dengan detail emas dan biru tua. Dia tinggi dan memiliki sosok yang sangat feminin.

Melihat wanita itu, aku bisa segera menebak identitasnya. Dimana, dia ini adalah Brünnhilde, seorang Valkyrie pertama, dan asalnya itu dari series Record of Ragnarok.

Meskipun awalnya aku cukup berkonflik untuk memberikannya mantel atau tidak, tapi setelah melihat, kalau dia sepertinya kedinginan, berakhir memutuskan untun memberikannya saja.

Kemudian, setelah semua anggota guild hadir di tempat ini, kami awalnya hanya saling menatap saja dalam diam, di mana hal tersebut berhasil membuat suasana dingin yang ada di tempat ini menjadi sangat tidak menyenangkan sekali.

Dimana, setelah hal itu berlangsung selama hampir sepuluh menit, aku adalah orang pertama yang memtuskan untuk angkat bicara, setelah aku merasa seperti ada seseorang yang sedang menatapku.

"<<Eternal Ice Labyrinth>>"

Setelah aku mengatakan hal itu, dengan tanganku yang menyentuh salju di bawahku, seluruh tanah yang ada di bawah kami segera bergetar dengab sangat kuat, yang membuat semua orang yang ada di sini, kecuali aku segera mengambil sikap untuk bertarung, sebelum sebuah dinding es yang menjulang sangat tinggi ke atas langit, hingga terlihat menembus awan itu sendiri, muncul dari tanah.

"Jika kalian ingin menanyakan sesuatu, lebih baik kalian simpan itu untuk nanti, karena kita harus segera pergi dari sini, sebab aku sebelumnya merasakan kalau ada seseorang yang sedang mengawasiku. Jadi, ayo kita segera pindah dari sini."

Aku segera berjalan pergi dari tempat itu, setelah mengatakan hal tersebut dengan penuh keseriusan.

Semua orang yang ada di sana terlihat segera berkonflik dengan diri mereka sendiri, sebelum mereka semua berakhir mengikutiku dari belakang.

Dengan begitu, awal dari misi terburuk ini pun dimulai.

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆

~Bersambung~※

Promosi Tak Tahu Malu:

Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!

Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!

Catatan Penulis:

Yayy!! Akhirnya misinya pun di mulai!

Ngomong-ngomong, maaf nih ya, kalau bab kali ini terlalu banyak monolog, sampai-sampai awal pertemuan mereka pun terlihat sangat kaku. Karena, saat ini author sedang mengalami demam dan flu yang kurang menyenangkan, di mana hanya demi agar tidak hiatus, author masih terus menulis hal ini, yang meskipun hasil akhirnya agak kurang sih, tapi syukurnya sih selesai.

Ngomong-ngomong, karena sekarang ini arc ketiga sudah dimulai, jadi author ingin meminya umpan balik dari kalian, perihal fanfic ini, jadi author harap kalian segera memberikannya kepada author, karena author saat ini sedang membutuhkannya.

Itu aja sih yang ingin author sampaikan saat ini, sampai jumpa lagi di bab yang selanjutnya!

Adios~!

Next chapter