Dunia itu seakan tenggelam, warnanya gelap tidak dapat meraba ke segala arah. Namun sayang, Zhao Yang hanya merasakannya dalam pikiran dan khayalan. Pintu itu tidak pernah ditemukan, tetapi masih saja berdiri dan membuka mata lebar.
Tepat di depan dinding patung Budha, berderetan dupa-dupa serta tirai kain, asapnya mengepul memenuhi ruangan.
Zhao Yang tidak berhasil menembus dunia yang ingin ditujukan. Sebelah tangannya mulai mengacungkan perlahan jepit ajaib tersebut yang sudah tidak berfungsi.
"Kenapa? Kenapa aku tidak bisa menembus dunia pararel itu?!" jeritnya seorang diri. Beruntung, tidak ada raga yang hadir di sekelilingnya.
Raut wajahnya seketika berubah, nanar dan kecewa. Tangannya gemetar, sambil menekan erat jepit yang memiliki kelancipan di ujungnya. Namun mata itu terlihat jelas dengan tetesan bayangan air mata yang tidak lagi jatuh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com