webnovel

Meet at one night.

Zhi Yang berdiri dengan ketegasannya mengusulkan kepergian dirinya. Namun, di samping penglihatannya terlihat seorang wanita yang sembari memohon dengan raut memelas.

Shan Mi meruntuhkan raut cerianya menjadi sangat kacau. Tubuhnya merunduk dengan kedua tangan menahan kuat dari pergelangan kaki si Zhi Yang. Dengan perlahan, dirinya memperhatikan Shan Mi yang memelas karena takut ditinggalkan.

"Hei, bisakah kau melepaskanku?"

Zhi Yang tak kuasa melihat tingkah dari Shan Mi.

"Aku tidak akan melepaskannya kalau nona mencoba untuk meninggalkan tempat ini."

Shan Mi sembari menahan posisi kuatnya.

"Aiiish, kau membuatku geli saja! Ayo cepat lepaskan kakiku."

Lagi-lagi Zhi Yang mengeluh sembari merangkak mendekati muka pintu.

Zhi Yang mulai meringis membawa tubuh yang sangat memikul beban. Apalagi tubuh Shan Mi bukanlah tipe kurus dan langsing. Bidang dada yang lebar dengan punggung yang meluas. Body yang aduhai, membuat Zhi Yang yang bertubuh langsing sangat meresahkan baginya.

"Ayolah Shan Mi!"

Zhi Yang memelas.

"Jangan tinggalkan aku, Nona!" seru Shan Mi.

Akhirnya Zhi Yang memilih untuk berhenti, sembari melirik ke bagian bawah kakinya. Shan Mi masih saja menahan tubuhnya. Kali ini lebih kuat dan lebih erat, kepalanya hampir menyentuh bagian kakinya.

"Aiiish!"

Zhi Yang mulai gelisah dan geram.

"Baiklah! Aku tidak akan pergi," putus Zhi Yang mendengus kalah.

"Benarkah??"

Shan Mi kegirangan.

"Ya, asal kau melepaskan kakiku, maka aku tidak akan pergi," sahutnya tegas. Zhi Yang menengadahkan pandangan, "Ayo, jadi lepaskan aku!" ulangnya.

"Baiklah, Nona!"

Shan Mi menyegerakan dirinya beranjak lebih cepat.

Terpampang jelas raut cerianya di hadapan Zhi Yang dengan sungguh-sungguh. Zhi Yang memperlihatkan ukiran senyuman yang sangat panjang dan memaksa.

"He he," kekeh Zhi Yang.

Shan Mi mengacungkan salah satu jemari telunjuknya ke wajah Zhi Yang sembari melenturkan senyuman. "Nona, apa maksud dari senyumanmu itu??" keluhnya.

Zhi Yang menghentikan senyuman secara cepat dan lentur, menjadi sangat datar. "Dan aku tidak akan menuruti kemauanmu itu."

Zhi Yang meraih pintu hingga terbuka lebar. Dia pun melarikan dirinya dari kamar. Sontak, kedua bola mata Shan Mi membeliak tegang dibuat olehnya untuk melarikan diri. Serentak, Shan Mi membawa tubuh suburnya ke balik dinding pintu.

Melihat sang nona Zhi Yang telah meninggalkan dirinya seorang diri sambil melambai dengan pelariannya. Shan Mi terlihat memucat dengan raut gelisah sekaligus mengeluhnya di sepanjang mata memandang.

"Selamat tinggal, Nona gendut!"

Ulah Zhi Yang dengan nakalnya.

Zhi Yang terus berlari hingga menuju pintu keluar dari halaman rumah pengobatan. Kini, langkah Zhi Yang mulai menuruni bukit menuju desa yang bersinar gemerlap. Langkahnya malah mendekati kerumunan di jalanan malam.

Para pedagang malam masih bersorak temu dengan pelanggan sekitar. Zhi Yang mulai menyusuri awal malam dengan kesendiriannya. Kali ini, pandangan matanya malah melirik dan memperhatikan ke seluruh pedagang beserta orang-orang.

Zhi Yang dengan penampilan barunya hanya memakai baju Hanfu sederhana dengan tampilan yang tidak biasa di siang hari. Seseorang melewati tengah jalanan hingga menabrak dirinya dengan kasar ketika keluar dari ujung jalanan.

Brak!

"Aw," ringis Zhi Yang menahan bahunya tertabrak oleh pria.

Ketiga pria itu menatap wajah Zhi Yang dengan menaikkan alis beserta tatapan nakalnya.

"Maafkan aku."

Tindakan Zhi Yang hendak menghindar.

"Hei!" cegah salah satu pria menangkap lengannya.

Zhi Yang kini tak dapat melarikan diri dari ketiga pria yang sudah mengelilingi dirinya. Pria itu menatap lurus ke wajahnya dengan sorotan mata tajam.

"Hei, wanita cantik! Kau akan aku maafkan setelah menabrak diriku. Tapi, untuk permintaan maaf tidak akan aku terima hanya dengan kata-kata. Ayo, layani aku di rumah cantik yang ada di kota!"

Si pria hidung belang itu menghadang jalannya.

Mata Zhi Yang sontak mendelik lebar. Ia pun dengan kesal menginjak kaki dan menjitak kepala si pria, sehingga dirinya menghindari dan segera melarikan diri sekencangnya.

"Aw!! Hei, tangkap wanita itu, Bodoh!!" perintah si kepala geng tersebut.

Kedua pria itu mengejar Zhi Yang di tengah-tengah cahaya desa menuju pasar kecil. Dengan gesit, Zhi Yang terus melarikan diri sekuat tenaganya. Namun, salah satu dari mereka akhirnya menutupi jalan pelarian dirinya.

"Hah?!"

Zhi Yang melihat di kedua sisi telah ditutupi oleh pria nakal tersebut.

Zhi Yang benar-benar dibutakan oleh pelariannya, sedangkan kebebasan sudah menjadi sangat minim untuknya.

"Hahaha," kekeh si ketua geng tersebut.

Ketiga pria sama-sama menertawakan dirinya ketika melihat raut putus asanya. Zhi Yang tak sanggup melarikan diri, kini dirinya hanya bisa mengharapkan pertolongan dapat mengarah padanya.

"Jangan dekati aku! Tolong!!!" jeritnya lantang.

Zhi Yang menyorakkan suara melengkingnya di tengah jalanan tertutup yang dikelilingi oleh pagar serta tanaman.

Ketiga pria akhirnya menangkap tubuh Zhi Yang dengan gampang.

"Tolong!!!"

"Dapat kau wanita cantik!!" cecah dari salah satu pria.

"Hei!!" seru dari salah seorang pria.

Ketiga pria itu terkinjat ketika mendengar suara pria tangkas yang terdengar muda lagi perkasa.

"Lepaskan wanita itu!!" seru dari si pria tersebut.

Ketiga pria akhirnya memberi jalan kepada Zhi Yang agar bisa melihat dengan jelas si pria yang datang menyelamatkan dirinya. Sosok Zhao Yang dengan tampilan menawan lagi perkasa di bawah rembulan malam terpancar elok bagaikan kepak emas yang bercahaya.

Zhi Yang membelalakkan matanya ketika memandang pria yang ada di depan mata, layaknya seorang pangeran tampan. Namun sayangnya, ia bahkan tidak mengenal sosok pria tersebut.

"Lepaskan wanita itu!"

Pria itu memekik keras lagi.

Zhao Yang mulai menampakkan wajahnya dengan mendongakkan pandangan melurus tajam.

"Tidak semudah itu, wanita ini adalah milik kami," sebut dari salah satu.

Zhi Yang kini dipegang oleh dua pria yang mungkin adalah bawahan si pria yang berbicara. Namun, Zhao Yang tetap memajukan langkahnya dengan tangan kosong.

"Berhenti di sana!"

Ucapan pria tersebut lantang.

Zhi Yang yang hanya termangu diam tak mampu melawan. Kini, ia pun memutuskan dirinya dengan pertolongan yang ada di depan mata.

Zhao Yang melayangkan bogamannya ke arah pria tersebut, dengan cepat dan gesit menangkis sekaligus menendang ke masing-masing pria. Zhao Yang meraih gesit tubuh Zhi Yang ke arah yang lebih aman, yakni dalam dekapannya.

Zhao Yang melepaskan dekapannya, kembali melawan ketiga pria dengan tangan dan kakinya. Pertarungan di antara pria tangkas, dengan skor menang pada muda dan perkasa.

Zhao Yang menarik kuat salah satu pria, lalu menatapnya dengan tajam. "Kau tidak pantas untuk melayani wanita cantik seperti itu!!" geramnya.

Ketiga pria akhirnya terkalahkan oleh serangan ampuh milik Zhao Yang. Ketiganya berlari terbirit-birit dengan begitu kacaunya.

Zhao Yang membalikkan badannya ke tepat wajah Zhi Yang yang termangau kagum.

Setelah baca wajib taruh ke dalam rak!

Direview juga dong ceritanya biar seru-seruan gitu!

Jangan lupa ikuti IG :@rossy_stories.

Nantikan bab selanjutnya yang banyak kejutan. Terima kasih.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Rossystoriescreators' thoughts
Next chapter