Tengah Kota Arma.
Seorang wanita melayang cepat melewati atap-atap bangunan rumah dan toko. Di belakang punggungnya, terlihat dua pasang sayap transpara bercahaya hijau yang mengeluarkan serbuk emas yang berhamburan di udara. Sedikit demi sedikit secara perlahan mulai berjatuhan.
Mengenai kulit para tentara Arma yang sedang sibuk bertarung dengan tentara jiwa dari Cien. Serta mengenai juga mereka warga Arma yang tengah melarikan diri, bersembunyi bahkan hanya terdiam berdoa di tengah jalan, bagai telah menerima nasibnya.
Serbuk-serbuk emas itu turun bukan tanpa suatu fungsi. Mereka yang dianggap musuh bagi si Peri Alam, seketika terkena serbuk emas maka akan teracuni. Sedangkan bagi mereka yang tidak dianggap musuh, dalam konteks kali ini adalah warga Arma.
Mereka yang terluka akan sembuh. Mereka yang kecapekan akan segar kembali. Tentu serbuk tersebut tidak dapat menyembuhkan mereka yang terluka parah. Tapi hal ini cukup untuk membuat mereka pergi mengevakuasikan diri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com