Malam berganti pagi, semburat cahaya kuning memancarkan hangatnya pada setiap makhluk-NYA. Bersinar terang menggantikan gelap malam. Menghangatkan perasaan setiap insan.
Seminggu lamanya Ardhan di rawat di Rumah sakit. Namun, ia belum diperbolehkan pulang. Karena luka tembaknya yang belum sepenuhnya membaik. Ardhan kembali merasakan nyeri di dadanya. Apalagi saat keluarga Anaya dan keluarga Ardhan berkumpul, luka Ardhan kembali mengeluarkan darah. Mungkin karena Ardhan terlalu banyak bergerak karena banyak tertawa hari itu.
Berkali-kali Ardhan memberi tahu Anaya bahwa dirinya baik-baik saja. Namun, Anaya tak hentinya menangis melihat luka Ardhan kembali mengeluarkan darah. Seolah Anaya merasakan perih dan nyerinya luka itu.
Pagi ini Anaya mengajak Ardhan jalan-jalan di Taman Rumah sakit. Hangatnya mentari yang menyinari tubuhnya terasa sangat menenangkan.
"Aku pengin banget pulang, Chagi," keluh Ardhan saat merasakan segarnya udara pagi itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com