webnovel

Hari Kepergian

"Tapi kamu harus tepati ucapan kamu ya, Luna. Kamu boleh pergi, tapi kamu harus kembali. Janjikan lagi hal itu kepada saya."

Bahkan walau hari telah berlalu pun, Luna terus mengingat ucapan Rafael itu. Ia bahkan tak melupakan ekspresi yang saat tuan muda tunjukkan saat mengatakan hal itu.

Kemarin Luna langsung memberikan tawa kaku kepada Rafael, lalu memberikan jawaban yang sama dengan tempo hari: kalau tentu saja dia akan kembali karena dia hanya mengajukan cuti dan bukannya berhenti. Namun tentu saja suasana hatinya berbeda. Hal itu berhasil membuatnya terdiam selama beberapa saat dan larut dalam pemikirannya lagi tentang yang tengah terjadi.

'Semakin kulihat, semakin aku menyadari kalau Rafael mungkin memang juga telah merasakan hal yang sama denganku. Inilah yang membuatku semakin takut untuk menerima penawaran gila Bu Bertha di kontraknya yang baru. Karena hal itu benar-benar akan jadi bumerang di dalam hidup kami berikutnya.'

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter