MEMBURU SEBASTIAN

Gelap, semuanya hitam pekat untuk beberapa saat.

Tiba-tiba cahaya putih menyilaukan datang, sebuah uluran tangan menggandengnya di kanan dan kirinya. Mamma dan Papa Frank Nostra mengajaknya ke sebuah taman luas, bermain dan berlarian bersama. Tawa mereka yang sangat dirindukannya selama ini.

Sampai pada waktunya, mereka memeluk mencium pipinya, melambaikan tangan kemudian meninggalkan sendirian. Mamma dan Papa tak ada lagi bersamanya.

Suara dengingan mesin monitor EKG di ruang perawatan Gabriel Nostra berbunyi begitu keras. Semua terkejut, berteriak memanggil Dokter Juian segera memeriksa keadaan sahabatnya. Tidak ada grafik denyut jantung berdetak, hanya garis lurus yang mencekam.