"Kalau aku hamil gimana, Mom?" Aku hanya bertanya saja.
Tapi, kenapa reaksi semua orang jadi seperti ini?
Daddy mendelik, Mommy sudah memerah wajahnya dan Jason pun demikian. Kalau dilihat-lihat lebih jelas lagi dia seperti sedang menahan BAB. Atau ... tersedak sesuatu, ya?
"Jangan ngada-ngada, Tya," timpal kak Jae yang baru saja selesai mandi.
Subuh tadi kami pulang, tentu saja langsung menuju ke apartemen Mommy. Aku bukannya tak mau pulang tapi justru dipaksa untuk menetap di sini.
"Kalian benar-benar nggak melakukan sesuatu yang mencurigakan bukan?" Daddy berbicara dengan nada serius.
Aku mengangkat bahu, membiarkan kak Jae berada di dalam masalah. Ya salahkan saja laki-laki itu. Aku amat kesal dengannya sejak semalam, sifat random-nya benar-benar menganggu.
Ah, perihal kak Jae yang bisa pulang itu karena dia sudah menyelesaikan skripsinya. Sidang mungkin akan dilakukan kak Jae dua bulan lagi, selama masa itu entah akan menetap di asrama atau di manapun terserah saja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com