Farrel berpikir sejenak dengan apa yang sedang dia dan Tyo perbincangkan masalah hal kemarin malam. Entah kenapa Farrel mulai merasakan kurang enak dan ragu untuk bisa menjadikan Jay sebagai orang atau lelaki yang dia pilih untuk puteri satu – satunya yang dia miliki.
Namun apa Farrel juga salah kalau terus membujuk Reno untuk berusaha mendapatkan hati anaknya?
"Kita bukan kah cocok dan mengerti jika soal bahas bisnis, Farrel?" Tyo menyesap kopi yang sudah ada di hadapannya sejak tadi, dia menatap raut wajah Farrel yang terlihat kebingungan. "Kamu masih ragu, ya?" tanyanya setelah menikmati hidangan kopi tersebut.
Farrel tersenyum tipis, sangat tipis. "Kamu tahu? Puteri saya itu tidak bisa di atur jika mengenai perasaan, saya tidak bisa memaksanya dengan cara menjodohkan seperti ini."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com