Naruto dan Christina masih saling melayangkan serangan dalam pertarungan yang sangat sengit. Sementara Christina menggunakan dua pedang, Naruto hanya menggunakan sebilah kunai. Namun Naruto masih bisa mengimbangi kecepatan Christina walau begitu.
'Setelah bertarung dengannya dalam waktu yang lama, aku mulai menyadari. Salah satu pedang yang ada di tangan kirinya memiliki desain yang berbeda dengan yang ada di tangan kanan. Selain itu, pedang ini mulai terlukis dalam pertarungan ini. Dari sini aku bisa menyimpulkan, dia sebenarnya adalah penggunaan satu pedang, dan sengaja menggunakan 2 pedang saat ini yang akan membuatnya lebih kesulitan. Dengan kata lain, dia mengalah sejak tadi,' batin Naruto.
*Trank!* *Trank!* Trank!* *Trank!*
'Hmm, Bocah Naruto ini lumayan juga tidak lelah setelah selama ini dan masih bisa mengikuti gerakanku. Tapi, yah, mari kita lihat, sampai mana dia akan bertahan,' dalam benak Christina.
Naruto tidak memakai chakranya dalam pertarungan ini. Dia hanya menggunakan kekuatan fisiknya yang kurang lebih sama dengan ninja kebanyakan, atau lebih tepatnya cukup seri dengan Sasuke.
Kekuatan fisik Naruto dan Sasuke hanya beda tipis kecuali pada kemampuan regenerasi. Yang membuat Naruto lebih unggul dari pada Sasuke saaat ini, adalah karena Naruto mempunyai lebih banyak cadangan chakra sehingga Naruto tidak diragukan lagi akan mendapatkan kemenangan melawan Sasuke.
---
Ketika mereka bertarung, sekumpulan besar massa berkumpul dan menonton pertarungan di antara mereka berdua. Gerombolan massa itu membentuk sebuah pagar melingkar, mengelilingi Naruto dan Christina.
Dari belakang kumpulan massa itu, seorang pria datang menembusnya pagar kumpulan massa. Dia terlihat tampan dengan rambut perak pendek dan mata birunya. Dia adalah pengguna sihir dan seperti penyihir biasa, memakai jubah dan membawa sebuah tongkat sihir. Ketampanannya ini dapat membuat dia mendapatkan klub penggemar atas kehebatan dirinya.
Yap, namanya adalah Siegfried Marquez, salah satu pengawal raja selain Christina. Mereka berdua masih satu kelompok dengan tugas yang sama, yaitu mengawal raja. Namun karena May yang merupakan putri menyelinap pergi, maka keduanya ditugaskan untuk mencari May.
"Permisi, permisi, aku mau lewat! Aku memiliki urusan dengan mereka berdua!" Siegfried berusaha menembus massa yang menutup jalannya.
Eriza dan May yang berada di barisan paling depan dapat menyadari kedatangan Siegfried yang muncul dari sisi lain lingkaran. Eriza masih belum tahu siapa pria itu, namun May dapat dengan sangat familiar siapa pria yang menerobos barisan itu.
May menarik ujung gaun milik Eriza yang berwarna ungu itu. Eriza menyadari dan apa yang diinginkan May, maka dia mendekatkan telinganya pada May dan menunggu apa yang akan dikatakan May.
"Kak Eriza, yang baru saja datang adalah Kak Siegfried. Dia adalah teman Kak Chris yang memiliki tugas untuk mengawal raja. Kak Siegfried itu sangat hebat dalam menggunakan sihir, berkebalikan dengan Kak Chris yang ahli menggunakan pedang. Apakah Kak Naruto akan baik-baik saja?" bisik May dengan khawatir.
'Heh, Gadis Kecil, sekarang setelah semuanya menjadi merepotkan, kamu mulai mau membicarakan tentang asal-usulmu, ya?' batin Eriza dengan mata yang datar.
"Tenang saja, Naruto itu sangat hebat dalam menggunakan kunai maupun sihir. Dia akan baik-baik saja walaupun melawan mereka berdua secara bersamaan." Eriza tersenyum pada May untuk menenangkannya.
---
*Slash!* *Trank!*
Christina menebas kuat menggunakan pedang di tangan kanannya, namun itu berhasil ditangkis oleh Naruto menggunakan kunai miliknya.
'Ugh, pedang di kanan terlihat lebih berbahaya dari pada yang ada di tangan kirinya. Tidak peduli pedang yang mana, sudah pasti aku akan terluka dengan parah. Aku bisa saja memulihkan luka menggunakan sihir penyembuhan, tapi aku lebih suka untuk tidak terlalu banyak terluka.'
*Swish!*
Dari arah berlawanan, pedang di tangan kirinya Christina datang dalam kecepatan yang tidak dapat diremehkan.
'Sudah cukup main-mainnya, lebih baik aku menghancurkan senjatanya!'
*Wush!* *Slash!*
Angin kencang menyelimuti kunai Naruto, kemudian dia menebaskannya pada pedang di tangan kiri Christina.
*Prank!*
Pedang tersebut hancur menjadi puluhan serpihan dan hanya menyisakan sedikit bilah yang ada di pangkal dengan pegangan pedang yang masih utuh karena tidak diincar. Kondisi pedang ini masih dapat digunakan untuk bertarung, namun tentunya juga tidak nyaman dalam penggunaannya.
*Tap!*
Christina merasa terkejut dengan pedangnya yang hancur dengan sangat mudah, tetapi dia mendapatkan ketenangan kembali dan melompat mundur, sebab dia belum bersiap-siap dalam penggunaan satu pedang.
"Kamu bahkan bisa menggunakan sihir selain memiliki keterampilan bertarung jatak dekat yang hebat. Apa semua ninja di tempat asalmu memiliki kemampuan sehebat ini?" tanya Christina.
"Ya, begitulah. Kami telah dilatih cukup keras sejak muda. Yah, aku memang gagal untuk melewati ujian akhir, tapi kemampuanku berada di atas rata-rata dari lainnya," jawab Naruto.
"Baiklah, kalau begitu." Christina melemparkan pedang di tangan kirinya yang telah tidak layak digunakan dalam pertarungan.
*Tank!*
Gagang pedang tersebut jatuh dengan suara dentingan logam.
Christina mengubah posisi kuda-kudanya. Dia mengangkat pedang setinggi kepalanya, memegangnya menggunakan kedua tangannya, dan mengarahkan ujung lancip pedang miliknya pada Naruto. "Mulai saat ini, aku akan mulai lebih serius. Jangan menangis jika memiliki beberapa bekas luka, ya, Bocah Naruto!"
"Beberapa luka goresan tidak akan membuatku menangis. Apa kamu pikir aku adalah seorang anak kecil?" Naruto memegang kunainya dalam posisi horizontal menggunakan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegangi pergelangan tangan kanannya. Dia juga mengambil posisi sedikit berjongkok dalam kuda-kuda ini.
"Beberapa saat yang lalu sepertinya aku mendengar seseorang mengatakan jika aku adalah orang dewasa yang melawan anak kecil. Namun kenapa anak kecilnya sekarang tidak ingin dipanggil anak kecil, ya?" Christina membuat senyuman yang mengejek pada Naruto.
"Cih, bukan urusanmu! Terserah aku mau mengatakan bagaimana, 'kan? Lagi pula bahkan jika kamu tidak membully anak kecil, kamu tetaplah orang militer yang menyerang warga tidak bersalah, lho," jawab Naruto dengan decihan.
Ninja adalah bagian dari kekuatan militer desa. Namun Naruto gagal dalam ujian untuk menjadi ninja, dengan kata lain dia bukan ninja saat ini. Dia hanya merupakan pelancong yang kebetulan sedang singgah di kota ini. Serangan dari Christina tidak bisa dibenarkan dan dia seharusnya mendapatkan hukuman atas serangan tanpa bukti.
Selain itu, Christina masih belum mendengarkan penjelasan dari Naruto atau Eriza, yang mana serangannya terhadap Naruto saat ini adalah serangan pada warga tidak bersalah secara sepihak tanpa membiarkan warga mengatakan alasan.
Ketika suasana di antara mereka menjadi semakin memanas, tiba-tiba Siegfried muncul di antara mereka yang membuat perhatian mereka berdua tertuju padanya. Kemunculannya sangat mencolok, selain itu ini juga nekat untuk datang di antara dua orang dengan darah yang bersemangat.
"Maaf, tapi, bisakah kalian berdua menjelaskan apa yang sedang terjadi? Bagaimanapun kita harus menjaga keamanan umum, 'kan?" kata Siegfried dengan senyuman canggung dan berkeringat pada pelipisnya, karena khawatir akan menjadi sasaran kedua belah pihak.