webnovel

Tersesat

Azura memandang ke arah Pangeran Ansell, menantikan jawaban dari lelaki tersebut. Lelaki itu lantas menjawab, "Aku ... "

"Ada apa, Pangeran ... Kenapa Pangeran sangat berbeda?"

"Ah, tidak ..." Pangeran Ansell mengurungkan niatnya. Ingin sekali lelaki itu menjawab dengan apa adanya, kalau dia memang mencintai Azura. Akan tetapi, Pangeran Ansell juga harus bersikap realistis.

Ia tidak mau perasaan cinta yang diungkapkan olehnya malah berakhir dengan ketidaknyamanan hubungan mereka berdua.

Azura menghela napas panjangnya. Merasa tidak nyaman juga, tetapi gadis tersebut segera menjawab lagi. "Tidak masalah kalau begitu, Pangeran ..."

"Pangeran bisa memberitahuku suatu saat nanti." Gadis tersebut tersenyum. Dan senyuman itu telah meluluhlantakkan hati Pangeran Ansell.

* * *

Keesokan harinya, Nenek Saphire mengajak Pangeran Ansell dan Azura untuk kembali lagi ke jantung hutan. Tempat yang paling nyaman untuk memproduksi sihir di sana.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter