webnovel

Misi Erlyn yang Gagal

Tangan itu besar dan hangat, tetapi diikuti dengan sedikit provokatif yang nakal. Tangannya itu dengan lembut berusaha merasakan kelembutan pahanya secara perlahan.

Natalie hampir melompat kaget dan dengan cepat mendorong. Merasakan perlawanannya, tangan itu justru menggenggam tangan Natalie erat-erat.

Dia memutar kepalanya dan menatap Anthony.

Anthony hanya memutar matanya. Bibirnya sedikit bengkok dan tatapan matanya sedikit manja.

Natalie tahu bahwa itu adalah tangannya.

Ada piring-piring buah, sebotol anggur merah, dan beberapa makanan ringan di meja bundar kecil itu.

Natalie yang duduk di sebelah kirinya, tidak bisa menarik tangan kanannya yang disandera oleh Anthony.

Pada akhirnya, Natalie hanya bisa menyerah dan membiarkan Anthony melakukan sesuka hatinya.

Untungnya, Dennis tidak memperhatikan. Dia sibuk menikmati acara sambil makan makanan ringan.

Hari ini benar-benar sebuah acara yang memanjakan mata. Dibandingkan dengan model-model acara-acara lain, para model hari ini benar-benar kelas atas dan membuat Natalie paham bahwa dia tidak tahu apa-apa mengenai dunia fashion internasional.

Ada sebuah gaun berwarna ungu yang bernama Alice's dream yang memikat hatinya. Gaya yang dipakai gaun tersebut lebih elegan tetapi masih mengandung gaya retro. Bunga-bunga kecil juga dibordir pada bagian rok, dan pengerjaan detailnya juga sangat indah.

Dia mengambil pensil dan menggambar sketsa di sampingnya. Mm-hmm, dia akan mencoba membuat jenis rok seperti ini di masa depan.

Seperti semua orang tahu, meskipun Anthony menonton pertunjukan, hatinya masih menatap sosok Natalie.

Dari waktu ke waktu, menatapnya dengan terampil menggambar, sosoknya yang cantik ini sangat menggerakan hati.

Fashion show itu segera berakhir.

Meski suasana hatinya sedang buruk, Erlyn masih tetap menikmati fashion show ini. Dia jatuh hati pada beberapa gaun yang tampil malam hari ini.

Karena itu adalah gaya pakaian yang baru untuk tahun ini, tentu saja pakaian-pakaian tersebut lebih modis.

Satu-satunya kelemahannya adalah bahwa semua pakaian itu terlalu mahal.

Erlyn tentu tahu akan hal ini, untungnya dia membawa banyak uang hari ini.

"Aku ingin membeli Alice's Dream yang tampil di atas panggung tadi. Boleh tahu berapa harganya?" Erlyn bertanya pada resepsionis.

Resepsionis itu menggelengkan kepalanya. "Saya minta maaf, semua rancangan baju hari ini telah dibeli. Tidak ada yang tersisa!"

"Siapa yang membelinya?" Erlyn bertanya lagi dengan sedikit meninggikan nadanya.

"Maaf, saya tidak bisa sembarangan memberi tahu!"

Erlyn tidak mendapatkan jawabannya, dia menjadi sedikit kecewa. Pakaian-pakaian itu diperkirakan masing-masing bernilai puluhan juta rupiah. Tiran lokal seperti apa yang mampu membeli itu semua!

Tampaknya di antara para tiran lokal yang hadir malam ini, ada beberapa pria yang mencintai istri mereka.

Memutar kepalanya, Erlyn melihat Anthony hendak berjalan keluar. Dia dengan cepat menyusulnya. Ini adalah kesempatan terakhirnya malam ini.

Pada kenyataannya, saat acara berlangsung, Erlyn selalu memperhatikan Anthony. Meskipun Natalie duduk di samping Anthony, mereka tidak pernah terlihat berkomunikasi satu sama lain.

Tapi Dennis tampaknya tertarik pada Natalie, anaknya walikota itu terlihat berbicara dengan Natalie sepanjang waktu.

Dalam hatinya dia heran, apa sih bagusnya Natalie? Bahkan Dennis terlihat menyukainya. Memangnya apa bagusnya wanita lemah dan kotor seperti Natalie?

"Tuan Anthony maaf mengganggu, perkenalkan namaku Erlyn. Apakah Anda ingat saya? Saya berasal dari Doxia... " Erlyn berusaha keras untuk memanfaatkan kesempatan terakhir ini.

Anthony berhenti, menyipitkan mata pada Erlyn dan tiba-tiba berkata. "Ingat, kamu murid Maximillian yang ketahuan mencuri rancangan orang lain itu kan!"

Hati Erlyn tiba-tiba runtuh.

Menyadari tatapan penasaran dan ketertarikan orang-orang, Erlyn dengan cepat berbalik dan berlari.

Dalam kehidupan ini, dia tidak ingin lagi muncul di hadapan Anthony.

Setelah fashion show berakhir, Natalie dan Anthony pergi secara terpisah.

Anthony pergi melalui pintu depan dengan Dennis dan para pengawalnya. Sementara Natalie berjalan kembali ke tempat duduk semulanya untuk bertemu dengan Nia dan keluar setelah orang-orang sudah pada keluar.

"Wow, Anthony benar-benar tampan. Pas dia berjalan keluar, para wanita tidak bisa berhenti berteriak dan meminta foto dengannya. Dia benar-benar seperti Dewa!"

Pada saat ini, wajah Natalie sedikit merah. Selama 45 menit, Anthony memegang tangan kecilnya dan membungkus tangannya itu dengan kehangatan tangannya. Dia benar-benar puas.

"Apa kamu tidak lihat wajah Erlyn barusan? Dia terlihat seperti habis makan kotoran hahaha. Menurutmu apa yang dia lakukan di sini seorang diri?"

Natalie sedikit tertegun. Dia memutar alisnya dan berpikir untuk beberapa saat. "Erlyn sepertinya datang ke sini bukan untuk menonton fashion shownya. Melihat tingkah lakunya, dia sepertinya datang untuk mencari investor."

"Oh iya, kamu jangan pernah membocorkan hubunganku dengan Anthony ke siapapun!" Natalie berpikir tentang hal itu untuk waktu yang lama sebelum dia berkata kepada Nia.

Saat ini, keduanya berdiri di teras belakang hotel, suasananya sangat tenang.

"Aku tahu bahwa pertunanganmu dengan Reynold itu masih belum jelas, jadi aku tidak akan berbicara sembarangan. Tapi jangan takut, Reynold-lah yang pertama kali berselingkuh. Buat apa takut kalau dia pada akhirnya tahu hubunganmu dengan Anthony?"

Natalie tertawa dan tatapan matanya penuh dengan ejekan.

"Tentu saja, aku tidak takut kalau Reynold tahu. Aku akan mengakhiri hubunganku dengannya sesaat lagi. Alasanku memintamu untuk merahasiakan hubunganku itu karena aku terjalin kontrak sama Anthony."

"Apa? Jadi istilahnya kamu itu pacar rental gitu?" Nia membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut.

"Kenapa kamu begitu terkejut? Bukankah sudah banyak aplikasi online yang menawarkan jasa seperti itu? Menyewa seseorang menjadi pacar itu sudah sangat umum, bahkan orang-orang sengaja menyewa dan membawanya ke acara keluarganya agar tidak ditanya kapan menikah kan? Hubunganku ini memiliki kontrak 100 hari. Pada saat kontrak habis, dia akan memberiku 10 miliar. Aku membutuhkan uang itu untuk merebut kembali perusahaan orang tuaku."

"Apa keluarganya Anthony sering menanyakan kapan dia menikah?"

"Tentu saja tidak!"

"Terus menurutmu dengan uangnya yang sebanyak itu, kenapa dia memilihmu?"

Mendengar pertanyaan ini, Natalie benar-benar terdiam. Seseorang seperti Anthony Stevano, bukankah bisa dengan mudah mencari pacar seorang supermodel? Kenapa dia memilih dirinya dan repot-repot membuat kontrak dengannya?

Bahkan ada syarat bahwa dia tidak boleh jatuh cinta dengannya…

Mungkin, pada waktu itu, dirinya begitu tenggelam dalam api balas dendam sehingga dia tidak menyadari sesuatu yang aneh.

Ketika dia memikirkannya baik-baik, selama dirinya menghabiskan waktu dengannya, Anthony tidak meminta apa-apa darinya kecuali memasak.

Ketika mereka berduaan, rasa perhatian dan kekhawatirannya itu benar-benar nyata.

Setelah waktu yang lama, dia menggelengkan kepalanya dengan bingung. "Aku juga tidak tahu, mungkin dia sedang banyak uang!"

"Jika aku jadi kamu, lebih baik kamu berpikir tentang apa yang dia inginkan!"

"Menurutku aku tidak perlu memikirkan hal ini terlalu dalam. Kontrak ini tidak akan menyakitiku, dan aku yakin bahwa aku tidak akan jatuh cinta dengannya. Nia, aku rela melakukan apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milikku."

Tatapan mata Natalie terlihat dingin dan tegas pada saat ini.

Kemudian mereka berdua berpamitan dan Natalie kembali ke apartemennya. Ketika dia baru saja masuk dan tidak sempat menyalakan lampu, tiba-tiba, dalam keadaan gelap, sepasang tangan terentang dan tiba-tiba membungkusnya.

Saat berikutnya, dia didorong ke dinding, dan sepasang bibir panas telah menutup bibirnya. Bibir itu bersemangat membongkar dan menyerang bibirnya yang kecil, sedangkan tangan panas itu menjarah tubuhnya lagi dan lagi.

Natalie segera mengerti bahwa orang ini adalah Anthony.

Bau dari bibirnya membuat dirinya menikmati ciuman panas itu dengan sangat cepat.

Tangannya yang lain mulai mengeksplorasi bagian bawahnya, keinginan terdalam kedua orang itu makin terlihat jelas.

Next chapter