webnovel

17. Kompetisi Sihir 7

Bab 17

David berkata, "Ini adalah giliranku. Sebaiknya aku menunggu di lorong."

"Baik, cepatlah sebelum pembawa acara itu kembali." Ucap Flow menambahkan.

Kemudian, David Vista meninggalkan area penonton untuk memasuki lorong yang akan ia lewati sebelum masuk ke arena pertarungan.

"Feera, apakah menurutmu ia akan memenangkan pertarungan selanjutnya?" tanya Flow setelah David meninggalkan mereka.

"Aku tidak mengetahuinya. Hanya saja, dia merupakan orang yang memiliki julukan manusia dengan fisik terkuat."

Feera pernah bilang kalau yang harus diperhatikan bukanlah fisiknya melainkan sihir angin dan es miliknya. Saat ini, aku penasaran dengan ucapan itu dan aku tidak sabar melihatnya menggunakan kekuatannya.

Karena dia memiliki julukan itu, apakah dia hanya akan menggunakan kekuatan fisik saja di babak pertamanya. Aku tidak tahu. Ini sungguh menarik, jarang sekali Feera mengatakan orang lain harus diperhatikan selain aku.

Haha, aku terlalu percaya diri tentang Feera. Baiklah mari kita saksikan pertarungan yang selanjutnya akan segera dimulai.

Setelah beberapa saat Dony masuk ke arena kembali untuk memanggil peserta berikutnya, "Ok, karena pertarungan sebelumnya tidak mengalami kerusakan di arena yang parah kecuali peserta. Kita bisa memulai pertarungan selanjutnya lebih cepat dari biasanya. Aku akan memanggilkan kedua peserta pada pertarungan kali ini. Salah satu peserta yang telah berhasil mendapatkan julukan sebagai manusia yang memiliki "Fisik Terkuat" David Vista yang akan melawan Ivander Mail yang mana mereka berdua adalah penantang dalam kompetisi saat ini. Aku harap semua penonton menyambut mereka!"

Dalam keramaian penonton ada beberapa penonton yang membicarakan peserta, "Aku tidak percaya dia adalah orang yang dijuluki sebagai manusia dengan fisik terkuat." Banyak mata dan perhatian yang tertuju pada David Vista,

"Aku rasa ia tidak terlihat seperti itu walaupun tubuhnya lumayan besar." Balas salah satu penonton yang lain,

"Dia akan memenangkan pertarungan dengan pukulan!" balas penonton yang lain.

Bla... bla... bla...

"Kamu sungguh terkenal disini!" sapa Ivander Mail, "Aku benar benar sudah dikalahkan soal pendukung." Lanjutnya tertawa, "Aku Ivander Mail, aku juga berasal dari kota yang bersebelahan dengan kota mu. Sejujurnya, aku juga pernah mendengar tentangmu dan aku cukup mengagumimu." Tambahnya senang.

David melambai menolak menerimanya, "Tidak, kamu berasal dari kota Vinala? Aku juga punya saudara perempuan disana. Ah sudah lupakan, aku David Vista dan mereka hanya melebih – lebihkan kemampuanku. Jadi, mari bertarung dengan baik!" ia tersenyum,

Dony memperhatikan, "Baiklah, aku rasa cukup perkenalan antara peserta dan langsung saja kita mulai pertarungan selanjutnya." Kemudian melihat ke arah penonton, "Pertarungan dimulai!" suaranya lantang seperti biasa penonton seraya bertepuk tangan.

Baru saja Dony selesai bicara, Ivander Mail langsung bergerak memulai dengan pukulan di perut,

David Vista tidak menghindar dan berkat pukulan itu dia sedikit berpindah dari posisi berdiri sebelumnya beberapa meter, ia tersenyum.

Ivander Mail kembali melancarkan serangan fisik lagi, bersiap untuk menendang wajah kali ini,

Serangan dilancarkan, "Oit! Seranganmu kuat!" David menangkap tendangan itu dengan tangan satu,

Mail mengakhiri serangan itu dan mundur, "Oh kau bisa lepas dari genggamanku." David menatapnya dengan gairah bertarung yang tinggi,

Ivander Mail terlihat mulai bersemangat, "Kau berbohong! Mereka tidak melebih – lebihkan dirimu melainkan memang kamu sekuat yang mereka bicarakan. Oleh karena itu aku akan serius menghadapimu!" ia menyiapkan sebuah sihir yang mulai terlihat seperti cahaya yang berpusat di bagian kakinya.

Cahaya itu nampak bergetar redup dan terang! Drzrst!

Ia menendang, tendangan itu juga mengeluarkan petir dari serangannya. David lagi – lagi sengaja menerima dan menahan serangan itu dengan tangan kosong.

Mail terus melancarkan serangan itu, tendangan ketiganya mengenai pinggang bagian kanan!

Itu tidak tergores! Tendangan ketiganya hampir mengenai leher David namun berhasil ditahan dan dihentikan dengan tangannya lagi.

Selain mereka, penonton hanya kebingungan melihat seperti petir yang menghantam bumi berkali – kali begitu saja.

Duar! Duar! Duar!

Tiga tendangan petir berturut dilancarkan, serangannya semakin kuat. Jarak David tergeser semakin lebar dan jauh dari tempat awalnya.

Selain itu belum ada yang terluka, "Tubuhnya benar – benar sangat kuat. Bahkan, aku tidak merasakan dirinya menggunakan sihir." Ucap Ivander Mail dalam hatinya heran,

Kemudian ia kembali menyerang, akan tetapi serangannya terus ditahan begitu saja.

"Lightning Force!!!" Mail meneriakan jurusnya, ia membuat jirah petir diseluruh tubuhnya, sedangkan petir yang ditangannya lebih mirip dengan pedang,

Ia bagaikan prajurit yang menggunakan jirah petir, dan bergerak sangat cepat menghantam David.

Namun David mulai menggunakan sihir, tepat sebelum petir itu menghantam. David memukul sesuatu dan angin disekitarnya menyatu melempar Mail yang mendekat.

David berhenti dan berkata, "Oh lihat ini aku juga bisa melakukan sepertimu dengan elemen yang berbeda." Ia bermaksud memberitahu jurusnya hanya berbeda elemen.

"Apa? Aku sudah sangat senang bertemu dan bertarung dengan seseorang yang aku kagumi. Namun, kali ini aku tidak melihat kau menggunakan sihirmu." Ivander Mail mendesah, "Baiklah, aku akan mempercayaimu. Walaupun aku tidak melihatnya!"

Mail maju dan memberikan beberapa pukulan ke kiri, ke kanan, ke kiri lagi dan di tepat di wajah. Kemudian, ia mundur merasa serangannya itu tidak berpengaruh atau pun melukainya.

David sedikit mendekat dan memukul ruang kosong lagi, "Arghh!" pundak Ivander Mail tergores dan mengeluarkan darah, "Apa yang terjadi?" pikirnya bingung, menghadapi sesuatu yang tidak bisa ia lihat.

David tersenyum dan mengulangi pergerakannya, dan serangan itu mengenai bagian perutnya, Mail mengeluarkan cairan dari mulutnya. Kemudian ia berhenti dan mundur memberikan jarak dengan David.

Ivander Mail berpikir, "Sudah kuduga dia memang sekuat dan sehebat ini. Hanya saja, apa yang sedang dia lakukan? Mengapa aku tidak bisa melihat serangan – serangan tadi? Apakah sihir atau hanya serangan fisik? Aku tidak tahu! Aku harus waspada dan membuat rencana." Mail menggelengkan kepalanya.

David tidak melepaskan pandangan darinya, Mail melemparkan sihir petirnya dari tangannya.

Serangan itu berhasil menghancurkan perisai angin tidak terlihat milih David, Mail mengambil kesempatan kembali menyerang dengan sihir langsung.

"Thunder Bolt!"

"Wave Ice!"

Semua orang melihat petir itu berhasil mengenai es yang sangat tebal tiba – tiba muncul di arena.

Ivander Mail tercengang, "Apa?" ia kembali menjaga jaraknya.

"Thunder Rain!!!"

Duar!!! Petir menyambar es – es buatan itu, Duar!!! Kembali terdengar petir menyambar es itu. Duar!!!

"Aku dibelakangmu!" Ivander Mail tidak menyadari pergerakannya, David sudah berada dibelakangnya dan memukulnya. Dia terlempar dan terjatuh oleh satu pukulan itu.

Belum sempat berhenti, David mendekat dan menyerang dari belakang membuat Mail terlempar kembali.

Mencoba menyeimbangkan diri Mail bertahan, berdiri dan menghindari serangan berikutnya. Pukulan itu menghancurkan lantainya, Ivander Mail sedikit mengerti apa yang terjadi. Karena beberapa serangan itu Mail mengerti bahwa David menggunakan sihir elemen angin dan es.

Hal itu menjelaskan apa yang sudah menyerang dirinya sebelumnya.

Ivander Mail yang telah menyadari serangan lawannya semakin berwaspada, senang dan bersemangat serta semakin terkagum dengan lawannya. Ia mulai berpikir untuk menghadapi sihir yang digunakan David Vista.

Kemudian, David kembali menyerang dengan serangan yang sama. Mail belum bisa menghindar dan terkena serangan itu. David terus mengulangi serangannya berkali – kali dan lawannya masih bisa bertahan.

Bugh!

Dadanya bunyi terpukul, dan ia muntah darah. Setelah itu, David kembali menyerang lagi namun, Ivander Mail mulai terbiasa dan hampir bisa menghindar.

Mata David terbuka lebar karena senang, "Oh, kau hebat sekali. Dalam waktu singkat bisa merespon seperti itu." Ia tertawa, "Baiklah, aku harap kamu bisa bertahan dengan serangan aku selanjutnya."

David Vista membuat kuda – kuda bersiap untuk menyerang, sedangkan Ivander Mail menjaga jarak dan bersiaga.

Dia mulai bisa merasakan serangan itu, serangannya tepat menuju pundak kanan Mail. Ia berhasil merespon namun tetap terkena dampak serangan itu dan terjatuh.

Setelah diserang beberapa kali lagi, Ivander Mail akhirnya dapat menghindari satu serangan yang diberikan.

Kemudian ia berpikir, "Aku akan menghindar dan menyerang balik. Namun, jika terus seperti ini aku akan kalah kehabisan stamina dari orang yang memiliki julukan Manusia dengan Fisik Terkuat."

Ivander Mail sudah bisa menghindari beberapa serangan lagi, ia mencoba mencari kesempatan untuk menyerang balik. Sambil terus menghindar, ia menyiapkan sebuah mantra untuk serangan balik.

"Zeus! Berikan aku kehendakmu dalam petir yang aku genggam, buatlah lawanku bertekuk lutut pada petirmu! Thunderbolt!"

Tangannya kembali dilapisi petir yang nampaknya bisa menghancurkan apapun yang disentuh. David Vista terlihat semakin bersemangat karena Ivander Mail sudah bisa menghindari serangan – serangan yang ia lancarkan.

Selagi David menyerang, Mail menghindar dan perlahan mengurangi jarak antara mereka. Ia hampir sampai, David berhenti menyerang dengan serangan yang sama dan memulai pertarungan pukulan dan tendangan.

Dum! Dum! Dum!

Pukulan yang saling berbenturan berhasil membuat suara bentuman yang lumayan keras di sekitarnya. Pukulan petir yang sudah semakin kuat pun belum cukup untuk melukai David, ia masih terlihat baik – baik saja dengan staminanya yang masih terjaga. Sedangkan, disisi lain Mail sudah mulai kelelahan karena serangan yang ia terima sebelumnya.

"Kau adalah anak yang gigih dan kau bisa berkembang dalam sebuah pertarungan, sehingga aku yakin kamu bisa bertahan hidup saat keadaan menjadi sulit dengan kegigihanmu. Namun, apakah kamu bisa menahan sihirku yang satu ini?" David mengakui Ivander Mail sebagai orang yang cukup gigih,

"Burst Wall Ice!" David berniat mengeluarkan Mail dari arena dengan menggunakan tembok es tebal yang bergerak cepat kearahnya.

Mail tidak tinggal diam dan menghancurkan bagian tengahnya untuk melewati tembok tersebut, tidak disangka oleh Mail ternyata setelah ia melewati tembok yang pertama ia langsung dihantam dengan tembok yang lebih besar bersama dengan pukulan tidak terlihat milik David.

Sehingga Ivander Mail berhasil terlempar keluar arena dan membuat David menjadi pemenang pertarungan pertamanya.

Bongkahan es tersisa, dan David menghampiri Mail untuk membantunya keluar arena. Dony masuk dan mengumumkan pertarungan telah berakhir.