Saheera menyesap kembali latte yang terasa gurih itu. Coping mechanism, karena Iqbaal tetap memperhatikannya lamat-lamat usai Ia tertangkap berbohong. Ya, Saheera memang sedang tidak jujur dibalik ekspresi cerianya. Lebih jujur lagi gadis itu merasa Iqbaal telah membuat mood nya jungkir balik dari sangat senang menjadi sangat sedih hanya dalam hitungan jam. Tidak hanya itu, sekarang Saheera bingung, bagaimana caranya tetap mendukung penuh prestasi Iqbaal tanpa bersedih.
"Gimana?" Iqbaal masih menuntutnya, seperti ingin sekali Saheera mengiyakan tuduhannya barusan. Maka Saheera mengalah, mengangguk dengan pandangan menunduk, "Aku gak mungkin mau menghalangi langkah Kamu juga kan? Sesedih apapun itu?"
Iqbaal menghembuskan nafasnya sejenak, "Apa Aku egois? Dengan meninggalkan Kamu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com