Iqbaal dan Manty bergerak cepat memindahkan Haikal dari kursi mobil belakang ke atas brankar rumah sakit usai Kama keluar dari UGD Karl Bennedict Hospital bersama dua orang perawat. Haikal masih tidak sadarkan diri, membuat Adri panik bukan main. Ini adalah kali kedua Haikal tiba-tiba pingsan usai sebelumnya sekali di Jepang waktu itu. Kali ini bahkan lebih parah, karena Haikal mengalami pendarahan di hidung saat pingsan di Mushala asrama tadi. Entah bagaimana kronologinya, hanya Evelyn yang tak sengaja melintas ke Mushala dan melihat Haikal sendirian tergeletak diatas sajadah.
"Kira-kira kenapa, Dokter?" tanya Adri cepat pada Kama usai Haikal dibawa masuk ke dalam ruangan UGD untuk ditangani.
Kama terdiam beberapa saat, tampak mengatur nafasnya usai sedikit berlarian tadi. "Saya …" Kama menggeleng, "Saya kurang tau, kejadian seperti ini banyak indikasinya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com