"Kamu yakin?"
Farhan masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang istri tentang istrinya yang dikatakan tidak merasakan sakit.
"Enggak, papa, Farhan! Ayo, lanjutkan!"
Melihat wajah Morin yang bersungguh-sungguh, Farhan akhirnya terpacu untuk meneruskan yang tadi sempat ia hentikan. Ia bergerak kembali diatas tubuh sang istri dengan sangat perlahan.
Gerakan pertama, Farhan masih melihat raut kesakitan dari wajah sang istri, sehingga sang dokter hewan itu berusaha untuk membuat gerakan selembut mungkin agar tidak membuat istrinya semakin merasa sakit.
Tetapi setelah beberapa saat kemudian, Morin sudah mulai menguasai dirinya. Meskipun bukan berarti rasa sakit itu hilang, tapi setidaknya ia sudah mulai membiasakan dan mengimbangi sampai kemudian mereka jadi menikmati kembali aktivitas penyatuan diri mereka untuk pertama kalinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com