"Aku, tidak punya wewenang untuk mengingat masa itu, Kek...."
Akhirnya, Pangeran Jeelion bicara demikian dengan suara perlahan.
"Siapa bilang? Tidak ada yang berhak membatasi seseorang untuk mengenang masa lalu."
"Tapi, Jasmine itu calon istri Jeelian, pantang bagiku untuk memikirkan wanita yang akan menikah dengan orang lain, apalagi orang itu adalah adikku sendiri."
"Jeelion, kenyataannya yang dicintai Jeelian bukan wanita itu, organ dalam tubuhnya masih bisa berfungsi seperti sekarang, karena dia mencintai dan dicintai wanita itu, jika wanita tersebut bukan Putri Jasmine melainkan istri yang kau maksud itu, artinya Jeelian tidak mencintai Putri Jasmine."
"Bukankah, bangsa kita hanya bisa membuktikan cinta atau tidak saat ia sudah berhubungan intim?"
"Mungkin saja Jasmine dan Jeelian sudah melakukan hubungan intim, hingga Jeelian merasa tidak mencintai wanita tersebut?"
Telapak tangan Pangeran Jeelion mengepal ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Kakek Lion Putih.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com