"Kau memang bodoh! Aku sudah bilang, masalah seperti itu bangsa kami tidak bisa sembarangan. Harus menikah dahulu, baru melakukan hal itu!"
"Apa susahnya menikah? Aku bisa menikahimu, lalu kita melakukannya, gampang, kan?"
"Bee!!"
Suara Virna makin meninggi, ketika mengucapkan kalimat tersebut. Bagaimana tidak?
Pangeran Jeelian mengucapkan kalimat itu, tanpa beban sama sekali, hingga sesuatu yang dianggapnya sangat sakral itu, terdengar tidak ada artinya ketika Pangeran Jeelian yang mengucapkannya.
"Jangan katakan masalah pernikahan seenteng itu. Kamu mungkin menganggap itu tidak penting, tapi bagiku, pernikahan itu sesuatu yang sakral, yang tidak bisa dilakukan dengan hati yang tidak serius!"
"Jadi?"
"Lupakan masalah itu! Aku, nggak mau bersentuhan fisik dengan calon suami wanita lain!"
Habis bicara seperti itu, Virna bergegas melewati Pangeran Jeelian yang terpaku di tempatnya, tidak meneruskan niatnya yang tadi ingin membuka pakaiannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com