webnovel

BERUBAH KEMBALI!

"Bicara apa kau ini? Kau pikir, aku melakukan itu untuk menarik perhatian wanita?"

Suara Pangeran Jeelian, seperti tidak suka saat mengucapkan kalimat tersebut.

"Lalu, untuk apa?"

"Kau ingat pria yang menyerangmu tempo hari?"

"Iya."

"Dia pasti akan muncul lagi, aku tidak mau dia tahu aku ada di sini, bauku ada padamu karena kita satu tempat tinggal, jadi untuk menyamarkannya, aku harus memakai wewangian seperti yang kau pakai, agar dia tidak mencium bauku lagi!"

Virna bengong mendengar penjelasan yang dikatakan oleh Pangeran Jeelian. Jadi, karena hal itu, pria satu ini bersikeras untuk memakai parfum yang sama seperti yang ia pakai?

"Bukankah jika aroma kita sama, orang itu akan semakin mudah melacakmu?"

"Wewangian milikmu itu bukan wewangian dari negeri kami, tentu saja tidak akan membuat saudara tiriku tahu aku ada di sini. Sekarang, apakah kau bisa paham apa yang aku maksud?"

"Aku paham."

"Jadi?"

"Baiklah, aku akan memakaikan parfum itu pada punggungmu."

Pangeran Jeelian tersenyum. Pria itu segera duduk membelakangi Virna, Virna meminta izin untuk menyalakan lampu kamar yang bolanya sudah ia ganti.

Sengaja dimatikan atas perintah Pangeran Jeelian, agar pria itu tidak lagi-lagi menyerap energi listrik yang ada di bola lampu tersebut untuk memulihkan diri.

Ketika Pangeran Jeelian mengizinkan, Virna segera menyalakan lampu kamarnya, dan ia tertekun melihat punggung dan bahu yang lebar polos di hadapannya sekarang.

Benar-benar tubuh yang atletis. Menegaskan, bahwa meskipun pria jelmaan Bee ini terlihat cerewet dengan kebersihan diri, tapi pria ini tidak manja.

Otot-otot itu yang membuat Virna berpikiran demikian. Pangeran Jeelian pasti mendapatkan otot seperti itu karena dia pandai ilmu bela diri.

Sehebat saudara tirinya, kah? Tapi, kenapa dia kalah dan terluka, lalu jatuh ke bumi?

"Mau sampai kapan kau membicarakan aku di hatimu? Kau, mau tau kenapa aku bisa mendapatkan tubuh seperti ini?"

Lamunan Virna buyar ketika mendengar suara Pangeran Jeelian terdengar. Sial!

Lagi-lagi kepergok membicarakan Bee di dalam hati, ringis Virna merasa sebal karena ia terus saja tidak bisa mengontrol hatinya untuk tidak membicarakan pria ini di dalam hati.

Pangeran Jeelian ingin berbalik, tapi Virna buru-buru menahan, karena jika pria itu berbalik maka sejumlah roti sobek yang dimiliki lelaki itu pasti akan terlihat dan Virna belum mampu mengatasi hal itu.

Takutnya, ia akan bertingkah memalukan, karena jujur saja, ia tidak pernah melihat tubuh pria manapun secara langsung dalam jarak yang dekat pula. Bah!

"Tetap seperti itu! Jangan berbalik! Aku, tidak mau membantumu, jika kamu tetap nekat berbalik!"

Terpaksa Pangeran Jeelian menghentikan gerakannya. Pria itu tetap seperti posisinya semula. Duduk membelakangi Virna dengan punggung terbuka.

"Kau yang cari masalah, kenapa kau yang kelimpungan sendiri? Aku, hanya merespon saja suara hatimu!"

"Kau bisa bukan pura-pura tidak tahu? Tidak usah merespon?"

"Jika kau membicarakan diriku, mana mungkin aku tidak merespon?"

Astaga! Virna benar-benar tidak bisa melawan jika sedang berdebat dengan pria jelmaan satu ini. Selalu saja kalah, seperti jika berdebat dengan sang bos saja.

Akhirnya, Virna mengalah. Akan semakin lama ia berangkat bekerja jika ia tidak mengakhiri perdebatan.

Gadis itu segera menghampiri Pangeran Jeelian. Punggung bersih itu sedikit membiru di bagian bawah. Sepertinya, itu karena luka yang diderita sang pangeran yang belum sembuh.

Dengan luka sebiru itu, sudah bisa dipastikan, luka yang diderita Pangeran Jeelian memang bukan luka yang ringan.

Luka dalam, hingga membuat makhluk jelmaan itu selalu muntah darah.

"Apa, kau masih merasa sakit?" tanya Virna, sembari mulai mengusapkan gel parfum itu pada punggung Pangeran Jeelian.

Ada sesuatu yang dirasakan Virna. Sesuatu yang membuat dadanya bergemuruh. Detak jantungnya jadi berdenyut lebih cepat.

Tidak hanya Virna. Pangeran Jeelian juga merasakan hal yang sama. Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan meskipun sedang bersama calon istrinya Putri Jasmine.

"Stop! Kau, melakukan apa padaku, hingga hanya mengusap punggungku saja, kau bisa membuat jantungku seperti mau meledak?"

Pangeran Jeelian berbalik sembari mengucapkan kalimat tersebut.

Tentu saja apa yang dilakukan oleh Pangeran Jeelian membuat posisi mereka kini saling berhadapan.

Virna segera menutup wajahnya, ketika sejumlah roti sobek milik Pangeran Jeelian terpampang di matanya.

"Kenapa menutup wajah? Kau tidak mau melihat tubuhku? Menurutmu tubuhku tidak bagus hingga tidak pantas dilihat?!"

Mati aku! Pria ini apa tidak mengerti, aku nggak pernah melihat pemandangan kayak gitu, kenapa dia santai aja berpenampilan begitu di hadapanku? Apa karena menurutnya aku tidak menarik, hingga dia nggak menganggapku wanita?

"Ya, aku tidak tertarik padamu maka aku melakukan hal apapun, tidak akan membuat aku merasa aku menggodamu!"

Perasaan Virna yang tadi sudah tidak karuan mendadak musnah ketika mendengar kalimat Pangeran Jeelian yang menanggapi suara hatinya.

Gadis itu langsung mengepalkan kedua telapak tangannya. Geram sekali dia. Selalu saja mengulang kalimat yang sama!

Andai saja Bee manusia, sudah ia hajar habis-habisan pria itu agar tidak lagi suka mengulang kalimat yang sama di hadapannya.

Sial!

Virna hanya menatap wajah tampan yang mendadak berubah menjadi sangat menyebalkan di matanya itu.

Tanpa banyak kata, gadis itu berbalik. Setelah sebelumnya melempar botol parfum gel yang dipegangnya pada Pangeran Jeelian.

Awalnya, Virna mengira ia tidak bisa menggerakkan lagi tubuhnya. Akan tetapi, perkiraannya salah.

Ia bisa melakukannya, hingga secepat mungkin ia menyambar tas kecilnya lalu segera beranjak keluar kamar tanpa memperdulikan teriakan Pangeran Jeelian yang masih melancarkan aksi protesnya, karena ia tidak menyelesaikan apa yang tadi ia kerjakan.

"Cowok sialan! Enyah saja kau dari kamarku! Berulang kali kau mengatakan tidak tertarik, tidak tertarik! Aku nggak minta kamu tertarik padaku! Tapi, perkataan seperti itu cukup membuat harga diri wanita itu hancur tau! Dasar pria jadi-jadian! Nggak tau caranya menghargai perasaan wanita!!"

Virna mengomel, sembari terus melangkah meninggalkan kamar kostnya, tanpa menoleh lagi. Segera mencari angkot agar ia bisa mencapai tempat kerjanya. Walaupun berpenampilan seadanya karena belum sepenuhnya bersiap lantaran terlalu marah pada Pangeran Jeelian.

Berbeda dengan Pangeran Jeelian. Ditinggalkan begitu saja oleh Virna membuat pria itu terpaku sejenak.

Entah kenapa, ia merasa aura Virna saat pergi meninggalkannya begitu hancur dan seperti sangat sedih.

Sedih karena dirinyakah majikan barunya itu?

Dalam sekejap, Pangeran Jeelian merasa tubuhnya seperti tertarik ke dalam. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit, dan seperti dikuliti hidup-hidup! Ini membuat pria itu berteriak kencang!

Pangeran Jeelian berusaha untuk melawan rasa sakit itu, dengan mengerahkan kekuatannya yang ia miliki meskipun kekuatan itu belum sepenuhnya pulih.

Asap keluar dari sekujur tubuhnya, asap itu keluar begitu pekat, dan tiba-tiba saja Pangeran Jeelian berubah kembali menjadi seekor kucing!

Note: Jaga ucapan, karena yang kita anggap biasa belum tentu sama seperti orang yang menerima ucapan itu.

(Mengapa Pangeran Jeelian berubah kembali menjadi seekor kucing? Stay terus di sini untuk tahu kelanjutan ceritanya ya terimakasih sudah membaca)

Next chapter