Blake muncul di hadapan Hazel seperti arwah gentayangan. Tak mungkin rasanya Blake yang sedang mengalami luka parah lamtas kini berada di hadapan Hazel, bahkan meminta gadis itu pulang karena ia merindu. Bukankah Blake yang mengizinkannya pergi? Mengapa ia datang hanya demi meminta Hazel kembali, yang sama halnya dengan menjilat ludahnya kembali?
"Blake ... tidak. Ini pasti hanya mim—" Gadis itu limbung, kemudian ambruk tepat saat Aydan tengah berdiri di belakangnya. Hingga timbul tanya dalam pikiran pria itu, apa yang membuat kekasihnya tak sadarkan diri.
Aydan mendekatkan wewangian ke hidung Hazel, hingga tak berapa lama gadis itu tersadar dan berusaha mengembalikan sebagian nyawanya yang sempat kocar-kacir entah ke mana.
"Aydan, Blake ... apakah ia masih di luar sana?" tanya Hazel, dengan tubuh bergetar. Aydan yang sejak tadi menemani Hazel dan tak melihat kehadiran Blake, tentu saja kebingungan. Ia celingikan demi bisa menemukan pria yabg dimaksud oleh Hazel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com