Tak ada kehilangan yang tidak meninggalkan luka. Begitu pula yang dirasakan oleh Blake, Clara, dan Ryan. Pemakaman Jenna berjalan lancar, tak ada guyuran hujan, atau setidaknya mending, tetapi tetap membawa haru dan kelam yang dirasakan ketiganya.
Kini mereka bertiga berkumpul dengan lainnya. Dan mulai terasa kepergian Jenna membawa banyak perbedaan.
Tak ada lagi tawanya menggema di setiap ruangan. Tak ada canda dan sikap usilnya yang mengerjai Clara maupun Blake. Tak hanya itu, kecantikannya kini abadi, tak ada yang secantik Jenna. Ia akan selalu menjadi yang tercantik.
Itu yang dirasakan Blake setiap memasuki ruangan satu dan yang lain, seolah ingin menemukan sisa-sisa jejak Jenna di sana. Dan ia merasa frustasi ketika tak menemukan apa pun yang tersisa.
Tubuhnya melorot ke lantai, isaknya pecah, ia meremas rambutnya hingga hanya nyeri yang terasa di sana menggantikan nyeri di dadanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com