Aku harus menjawab apa? Apa aku harus jujur pada Irfan?
"Jawab, Ra." Ucap Irfan pelan tapi tegas.
"A... Aku... Em... " Belum sempat aku menjawab, Ibu tiba - tiba pulang dan melihatku sama Irfan yang lagi berdekatan.
Semoga Ibu tidak berpikir macam - macam.
"Ada perlu apa kamu kesini, Nak Irfan?" Tanya Ibu sambil menyeret tanganku untuk menjauh dari Irfan.
Ada sedikit kelegaan di hatiku, tapi semoga saja Ibu tidak berpikir macam - macam.
Aku tahu kalau Irfan sebenarnya hanya ingin mengetahui bukti itu ada dimana.
Karena aku sangat yakin jika handphone Ajeng memang sangat penting baginya.
Irfan membanting handphone Ajeng pasti karena ingin menghilangkan bukti, tapi aku malah mengambilnya, makanya Irfan terlihat sangat marah.
Tapi kenapa Irfan langsung menuduhku, kenapa dia tidak berpikir kalau Ajeng yang telah mengambil handphone itu?
"Saya kesini karena ada kepentingan sama Amaira, Bu." Jawab Irfan dengan ramah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com