Davina ikut dalam acara makan malam bersama keluarga Rico yang bisa dibilang cukup mewah untuknya.
Makan malam di halaman dengan menu barbeque. Tentu saja hal seperti ini tak pernah dilakukannya. Apalagi Hannah sang putri.
"Kamu kerja apa di Semarang?" tanya Pak Erwin sambil mereka makan bersama.
Tak ada yang menjaga. Davina tak sadar kalau dia ditanya oleh Pak Erwin.
"Dia jualan, Pa," sahut Rico.
Mendengar Rico menjawab sang ayah, Davina pun baru sadar kalau dia yang sedang ditanya. 'Ouh, maaf, Pak. Saya enggak mempertikan," ucap Davina.
Pak Erwin menyunggingkan bibirnya. Ia lantas meneruskan obrolannya.
"Jualan apa di rumah?" tanya Pak Erwin lagi.
"Saya jualan kelontong aja, Om," ucap Davina.
Tak ada ekspresi khusus yang ditunjukkan oleh Pak Erwin. Entah senang'l atau tidak, tak ada yang bisa membaca ekspresinya.
"Kamu pernah menikah?" tanya Pak Erwin lagi.
"Papa!" Rico menghardik ayahnya. Ia tak mau ayahnya membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi untuk Davina.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com