Diya terbangun saat keadaan penginapan telah sepi dan menjadi gelap karena semua lampu dimatikan, hanya bara di perapian yang menjadi penerang malam itu.
Segera saja dia mengubah posisinya menjadi duduk, dia meraba bagian perutnya yang sudah kembali dipasang perban baru. Dia mengerutkan dahi mencoba mengingat hal yang terjadi padanya sebelum dia terlelap.
Diya mengedarkan pandangannya, mencari dimana kiranya pelayan wanita yang membantunya itu tidur. Namun sungguh sebuah keajaiban baginya, ternyata wanita itu tidur di kursi dengan posisi duduk menghadap ke perapian, berada di sebelah kanan agak kebelakang.
Hal itu membuat Diya semakin merasa berterimakasih. Dia melepas selimut yang menutupi tubuhnya lalu memberikannya pada pelayan wanita yang meringkuk.
Namun rupanya dia bergerak terlalu kasar hingga mengejutkan wanita itu dan membangunkannya.
"Ah, Nona. Apa kau baik-baik saja?" Tsania terbangun san terkejut karena Diya berdiri di depannya dengan membawa selimut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com