Tampak rasa sakit di mata semua orang setelah mendengar itu.
Entah bagaimana anak kecil itu mengucapkan kata-kata seperti itu padahal tidak ada yang mengajarkan nya.
Namun ia mengatakan nya dengan amat sangat ringan.
Hati Damar tercabik mendengar penuturan putrinya, apalagi ia memanggilnya Om.
"Sayang, ini Ayahmu," jelas Kania, mengelus rambut panjang Khaira.
Khaira menundukan wajahnya, ia menggerak-gerakkan sepatunya yang menyentuh lantai. "Aku hanya bertemu Kakek dan Om Damar selama disini, jadi aku tidak mengenal orang lain," lirih Khaira.
Kania merasa tidak enak, namun putri kecilnya itu tidak pernah bereaksi seperti itu sebelumnya.
Pak Pratama merasa terpukul karena ucapan cucunya, Sarah menatap semua orang bergantian, apalagi Damar yang hampir menangis mendengar putrinya berbicara.
"Bukan seperti itu Nak, tapi Serkan baru saja keluar dari Rumah Sakit," jelas Damar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com