Revanya melangkahkan kakinya melewati koridor sekolah yang ramai, earphone tampak menyumpal telinga cewek itu, mengabaikan bisik-bisik siswa siswi yang dilewatinya.
"Kok masih pede aja ya dia masuk sekolah,"
"Iya tuh, kalo gue jadi dia udah keluar kali dari sekolah,"
"Oh itu ya orangnya, gak tau malu banget,"
Revanya memutar bola matanya malas, merasa jengah terus digunjingkan di depan mata kepalanya sendiri. Yah setidaknya cewek itu sudah terbiasa dengan semua itu seminggu terakhir.
"Wah itu tuh anak koruptor udah masuk kelas," Revanya mendengus kesal, mengabaikan seisi kelas yang menertawakan dirinya, kemudian berjalan menuju bangkunya yang berada di pojok kelas.
"Heh kerjain pr gue," Alan melemparkan buku tulisnya kearah Revanya, cewek itu menoleh sekilas lalu kembali memainkan ponselnya.
"Lo gak bolot kan?" Alan membentak Revanya.
"Ga," Revanya menjawab tanpa menoleh.
"Kerjain PR gue Revanya Clarissa," ujar Alan penuh penekanan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com