webnovel

Jangan, Ayah!

 

Perlahan ku buka pintu kamar Arinda dan Radit. Terlihat dari celah pintu yang terbuka sedikit, Radit dan Arinda sudah tertidur lelap dengan membiarkan lampu menyala. Aku masuk perlahan untuk mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur. Lalu sejenak ku lihat Arinda yang malang dan mencium Radit dan Arinda.

 

Esok hari ketika pagi telah datang. Sinar mentari yang menyinari jendela kamarku pun telah membuat suasana hatiku menjadi hangat. "Aku siap menemui Pricilla dan memberanikan diri untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya."

 

Aku pun pergi membawa Radit dan Arinda untuk ku titipkan di rumah Chintya. Setelah sampai di rumah Chintya, tanpa berlama-lama di rumah Chintya, aku pergi menemui Pricilla. Tak lupa aku membawa alamat Pricilla yang pernah ia berikan padaku.

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter