--> Anak gue. Kata itu sukses membuat Tristant tersenyum nyengir. Remaja itu masih belum percaya, kalau tadi Lukman mengatakan itu, untuk janin yang masih berada di dalam perutnya. Rasa bahagia yang tidak bisa diungkapkan dengan kata- kata, membuat ia sejenak melupakan ketakutannya kepada pak Baskoro.
Secara refleks, telapak tangan Tristant berjalan merabah, ke arah perutnya, lalu mengusapnya pelan. "Gue masih belum percaya... kalau gue beneran hamil." Ucapnya.
"Eghm.." desah Lukman. "Tapi nyatanya, lu hamil. Gara- gara gue." Lukman mengetatkan pelukannya. Laki- laki itu juga menambah tekanan pada selangkangan, membuat miliknya yang sudah mengeras sempurna, terasa mengganjal di bokong Tristant.
"Iya sih..." Tristant menghela napas. "Kemaren, gue sempet takut banget. Tapi sekarang udah enggak."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com