webnovel

Menyaksikan lebih dekat

Menarik napas dalam- dalam, sebelum akhirnya Tristant hembuskan secara perlahan. Malam ini adalah puncak dari rasa takut yang ia bayangkan selama ini. Di dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri, yang terlalu bodoh, berpura- pura kuat, padahal sebenarnya ia lemah. Harusnya ia mengikuti kata- kata Lexa, agar tidak hadir pada acara yang membuatnya semakin tersiksa.

Mungkin, ia tidak perlu merasakan sesakit ini, jika saja ia tidak melihat secara langsung acara tersebut.

Sialnya, rasa sakit di perut, dan pusing di kepala, seperti tidak mau diajak berdamai dengannya. Rasa itu semakin menyerang, seolah sedang menyiksa dirinya.

"Kak..." lirih Tristant sambil meraih telapak tangan Lexa, dalam genggaman.

Sepertinya tubuh Tristant sudah berkeringat. Lexa merasakan basah pada telapak tangan Tristant saat meremasnya.

"G-gue nggak kuat." Aku Tristant, lalu menyembunyikan wajahnya di balik punggung cewek jangkung itu. Setelahnya, suara isakan mulai terdengar dari mulutnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter