Di dalam kamarnya, Lukman sedang duduk di atas tempat tidur, yang berukuran besar. Kakinya ia selonjorkan bebas, sementara punggungnya menyandar pada kepala ranjang.
Laki- laki itu menghela napas gusar, setelah membaca tulisan yang baru saja selesai ia ketik, pada layar HPnya. Ibu jarinya mengantung di atas tombol kirim, lantaran ia merasa ragu untuk menyentuhnya.
Sebenarnya Lukman sudah beberapa kali menulis, lalu menghapus lagi pesan yang akan ia kirim melalui gurp whatsapp CASM. Namun ia masih takut, pesan yang ia kirim itu, akan menjadi kabar buruk bagi seseorang.
Setelah berpikir selama beberapa saat, akhirnya Lukman menyadari, kalau waktu akan terus berjalan. Cepat atau lambat, siap atau tidak, hal ini pasti akan terjadi. Menunda memberi kabar, rasanya juga percuma. Hari itu akan tetap tiba, dan semuanya akan segera mengetahui.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com