Bel tanda istirahat menyelamatkan Tristant dari malasnya kegiatan belajar. Remaja itu menghela napas panjang setelah bangun dari tiduran nya, di atas meja. Selama jam pelajaran berlangsung, Tristant memang lebih banyak tiduran. Bahkan, ia sama sekali tidak menyimak apapun penjelasan yang di berikan oleh guru mapel.
"Trist, kamu lagi sakit ya?" Tegur teman satu bangkunya. "Muka kamu kusut, dari tadi tiduran aja."
"Nggak tau ni kak, pala gue pusing." Menggunakan jemarinya, Tristant memijit bagian pelipisnya.
"Kamu sarapan nggak, tadi?" Tanya Aden.
"Udah kok kak," jawab Tristant sambil memejamkan mata, menikmati pusing di kepalanya.
Merasa iba dengan teman yang secara kebetulan jadi satu kelas, lalu memutuskan untuk satu bangku dengannya ini, Aden mengulurkan tangan, meraih tengkuk Tristant, namun-
"Eh, lu mau ngapain, kak?" Tegur Tristant sambil menjauhkan tubuhnya dari jangkauan tangan kekar cowok berbadan keras, dan pas dipeluk itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com