Seharusnya Tristant tidak terlalu dalam memberikan rasa sayang dan cinta nya kepada Lukman. Harusnya ia juga tahu, bahwa hubungan semacam ini tidak akan pernah ada titik tujuan. Seandainya ia berpikir sejak awal, memasang dinding lebih tebal, untuk menghalangi hatinya agar tidak mampu menerobos lebih jauh, mungkin sekarang ia tidak perlu merasakan sesakit ini.
Tapi mau bagaimana lagi? Perasaan itu terlalu indah untuk ditolak. Tristant terlalu lemah dan tidak kuasa mencegahnya. Dan sebenranya Tristant juga tidak pernah mengharapkan perasaan itu datang, lalu merasuki jiwanya. Perasaan itu hadir dengan sendirinya sebagai balasan, atas perlakuan istimewa dan warna- warna indah yang ia terima.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com