Flower yang tidak mudah di dekati oleh siapa pun langsung mengarahkan jari telunjuk ke dada Belinda. "Jangan mendekat apabila tidak mau berakhir dengan penyesalan, Belinda. KELUAR!"
--
Sikap keras kepala Flower membuat Darren geram sehingga dengan langkah tegas memasuki kamar di mana wanita itu berada. Dengan kasar membuka pintunya membuat sang empu terperenyak.
"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu, hah?" Bentaknya berpadukan dengan sorot mata nyalang.
"Jangan meninggikan suaramu di hadapanku. Hanya aku yang berhak meninggikan suara di mansion ini, baby Flow. Catat itu!" Nada suaranya terdengar menajam di akhir kalimat.
"Untuk apa kau ke kamarku? Apakah kau mau mengantarkan ponselku?" Menjentikkan jari telunjuk supaya lelaki itu mendekat. Seolah tidak mengindahkan permintaan Flower, Darren justru menyandarkan tubuhnya pada daun pintu. Tak ayal di suguhkan pada sikap acuh tak acuh telah membuat Flower menghadiahinya dengan bentakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com