webnovel

Membawa Tubuh Ken

Pria berpakaian serta berkacamata hitam, melihat aneh ke arah Ken yang dalam bentuk alien. Alien itu merasakan sakit di pundak yang terkena benda tajam itu. Tapi ia tidak tahu kalau darahnya berwarna merah.

Alien itu juga tidak pernah memperhatikan darahnya atau darah yang keluar dari alien parasit yang lainnya. Hanya saja ia merasa aneh ketika ia tidak diserang lagi. Alien itu pun tidak bisa berkomunikasi karena tidak tahu apa yang dikatakan oleh pria berpakaian serba hitam itu.

"Saya tidak tahu, apa yang terjadi dan bagaimana bisa darahmu berwarna merah. Tapi kurasa kau merupakan makhluk yang berbeda. Mungkin bisa kita teliti bagaimana dirimu."

Pria itu memasukan kembali tongkatnya ke dalam tangannya. Karena tangannya memiliki teknologi untuk menyimpan senjata menjadi bentuk lebih kecil dan masuk ke tempat senjata yang disediakan.

Pria itu lantas mengeluarkan rantai dari kedua tangannya. Ia mengarahkan rantai itu ke arah Ken. Seketika rantai itu mengikat makhluk berwarna hijau itu. Makhluk itu berusaha melepaskan diri dari rantai yang mengekangnya.

"Sialan! Kau hanya mau mengikatku dan apa yang akan kau lakukan padaku?" teriaknya dengan menggunakan bahasa planetnya.

Pria itu tidak tahu apa yang dikatakan alien itu. Ia hanya mendengar lolongan serta suara erangan. Tapi ia yakin bahwa ia sedang mengumpat dan memberontak.

"Terserah kau saja! Entah apa yang kau katakan. Aku hanya ingin menelitimu!" ujar pria itu. Ia berusaha keras untuk mempertahankan ikatan rantainya.

Monster itu melompat dan berusaha kabur sejauh-jauhnya. Namun tubuhnya juga semakin lemah karena di rantai itu merambat aliran listrik yang membuatnya tidak kuat menahannya. Ia tumbang dan merasa tubuhnya mengejang. Hingga akhirnya ia kembali dalam bentuk manusia.

"Ke-kenapa? Kau bisa menjadi manusia kembali? Ini sungguh kejadian langka! Ada monster yang bisa kembali ke bentuk manusia? Sebenarnya kau ini siapa?"

Pria itu lalu melepaskan rantai itu lalu melepaskan pakaian hitam itu untuk menutupi tubuh Ken yang tanpa pakaian sama sekali. Ken hanya memakai sebuah sabuk di pinggangnya. Membuat pria itu penasaran dan mendekat ke arahnya.

"Ini sungguh diluar dugaan! Apakah ini keajaiban? Bagaimana bisa, manusia masih bisa mengontrol alien di dalam tubuhnya? Ah, memang lebih baik dilakukan penelitian lebih lanjut."

Tak lama kemudian, datanglah dua orang, satu pria berusia sekitar tiga puluh tahunan dan seorang wanita berusia sekitar dua puluh enam tahunan. Mereka mendengar pertarungan dari jarak sejauh dua kilometer dan langsung datang mencari sumber suara.

"Bagaimana, Matt? Apakah kau bisa membawa pria ini? Ini sebuah kejadian yang langka!" ujar pria berkacamata hitam itu. Ia melirik ke arah pria yang baru datang bersama seorang wanita.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Apakah dia salah satu dari korban alien itu? Tapi kenapa tubuhnya masih utuh, sedangkan tidak mengenakan apapun?" Matt, nama pria itu melihat sejenak seorang yabg tergeletak itu.

"Sebaiknya kau bawa saja, Matt! Pastikan kau juga harus berhati-hati. Yang ku takuti kalau dia kembali menjadi monster."

"Apa maksudmu, Tuan Hidetoshi?"celetuk wanita itu. Ia memperhatikan Ken masih seperti manusia normal. Tapi ia tidak bisa melihat bagian perut ke bawah karena tertutup oleh pakaian pria yang dipanggil tuan itu.

"Tidak, Naoki. Kau awasi saja pria itu dari belakang. Pastikan Matt baik-baik saja," sahut Hidetoshi dengan suara yang maskulin itu.

Nagatha Naoki merupakan seorang wanita yang lebih muda dan pantas menjadi anak sang owner. Tapi ia sendiri malah menyukai sang owner, Hidetoshi Ono.

"Baik, Tuan Hidetoshi." Nagatha menuruti perintah dari atasannya. Ia berjalan di belakang Matthew Shin, seorang pria yang lebih tua darinya juga.

Di antara mereka, Naoki merupakan yang paling muda. Namun tidak bisa diremehkan kekuatannya. Ia adalah sniper terbaik di teamnya. Sementara Matthew memiliki kekuatan yang melebihi orang biasa. Sedangkan sang pemimpin merupakan seorang profesor yang menciptakan banyak dan senjata.

Mereka meninggalkan tempat yang menjadi tempat pertarungan itu. Karena menemukan seorang yang mampu bertahan menjadi manusia, membuat Hidetoshi ingin meneliti lebih jauh. Pria paruh baya itu menginginkan Ken menjadi salah satu senjata terkuatnya untuk membantai para alien yang menjadi parasit bagi manusia

"Mungkin pemuda itu akan berguna nantinya. Ini hanya baru dari dugaanku saja. Tapi sepertinya pemuda ini mengetahui banyak tentang teknologi mesin dan semacamnya. Mengapa dia bisa membuat alat seperti itu?"

"Maksudmu apa, Tuan Hidetoshi? Mungkinkah dia juga bisa menjadi anggota dari team kita? Kalau begitu, kita akan mendapatkan teman kecil yang baru." Matthew melihat sejenak ke arah Ken.

"Iya, mungkin dia juga bisa bertarung, kah?" tanya Naomi. Wanita muda itu tetap siaga mengawasi. Tapi memang sosok pemuda itu terlihat badannya yang berdarah di pundaknya.

"Ini usianya masih sangat muda. Mungkin potensinya besar juga. Ini kayaknya seumuran denganmu, Naomi! Kalau bisa, kau bisa menikahinya, hehehe," kekeh Matthew.

Naomi tidak menerima itu karena ia tidak mudah tertarik pada orang lain. Ia mengalihkan pandangannya dari pemuda yang digendong oleh Matthew. Ia sudah memiliki tambatan hati sendiri.

Sejauh seratus meter mereka berjalan dan menemukan sebuah mobil. Mobil yang memiliki tinggi dua meter dengan roda yang memiliki bentuk yang aneh. Jika diibaratkan dengan mobil, lebih mirip dengan tank perang. Karena memiliki banyak roda yang tidak akan bisa meletus atau kempes karena terbuat dari bahan logam seutuhnya.

Pria itu masuk ke depan untuk mengemudikan mobilnya. Lalu ia membuka jok bagian belakang. Matthew dan Naomi membawa Ken masuk ke dalam.

"Kenapa dia nggak pakai baju? Heh ... itu di perutnya ada benda apaan?" Naomi melihat sebuah benda dari logam yang melilit di pinggang.

"Ini sabuk? Kenapa memiliki alat seperti ini? Ini apakah sebuah alat? Sepertinya benda ini yang dimaksud Owner?" kata Matthew lirih.

Naomi tidak mengelak karena perkataan Hidetoshi tidak mungkin salah. Lagipula pria paruh baya itu sudah berpengalaman dalam hidup. Juga merupakan peneliti dan seorang ilmuan yang terkenal. Tidak akan salah menilai sebuah benda atau seseorang.

Hidetoshi mengendarai mobil itu menerobos jalanan yang sepi. Meskipun banyak alien parasit yang masih tersembunyi, aktifitas warga masih berlanjut. Karena mereka masih membutuhkan uang untuk bisa mempertahankan hidup.

Terlihat seorang yang masih berjualan di toko dan ada beberapa orang masih mengendarai mobil untuk sampai atau pulang dari tempat kerja.

"Sepertinya harus memesan barang terlebih dahulu. Ini perutku sudah lapar," kata Matthew lirih. Dari tadi ia sudah makan tapi rasanya masih kurang.

Tapi Hidetoshi tidak menghentikan laju mobilnya. Ia harus buru-buru membawa Ken ke dalam laboratorium miliknya. Pria paruh baya itu takut kalau Ken berubah tiba-tiba dan membuat dua orang di belakangnya terluka.

"Kita tidak bisa menunda waktu. Aku khawatir pemuda itu akan menjadi alien kembali. Lebih baik kalian ikat dengan rantai!" perintah Hidetoshi.

***

Next chapter