webnovel

134. Mimpi Buruk

"Kemarilah! Duduk di sini!" pinta tuan Farraz mempersilahkan putranya untuk duduk di hadapannya.

"Ya." sahut Rey.

Tuan Farraz melirik ke arah tangan putranya melalui kedua sudut mata. Walaupun terbungkus kain kasa, darah masih berhasil merembes keluar. Tangan kanan beliau segera meraih ponsel yang tergeletak di atas meja. Ia mengetik beberapa baris kalimat pada layar ponsel. Lalu mengirimkan kepada salah satu bawahannya, supaya memanggil dokter keluarga Blade.

"Aku memanggil Dokter untuk memeriksa lukamu!" ungkap tuan Farraz sambil meletakkan benda pipih ke atas meja.

"Aku baik- baik saja." timpal Rey.

"Jangan sampai menimbulkan infeksi yang akan memperparah keadaanmu!" pesan tuan Farraz mengingatkan.

"Hmm... apa tujuan Ayah memanggilku?" tanya Rey tanpa ekspresi.

"Ayah harap kau banyak belajar dari kejadian ini, bahwa kita dapat kehilangan orang yang kita sayangi, jika kita tidak mampu menjaganya." ungkap sang ayah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter