webnovel

113. Bioskop

Pengumuman terdengar mengalun ke setiap penjuru ruang tunggu. Pintu teater studio 2 telah dibuka, semua orang yang telah memiliki karcis dipersilahkan untuk memasuki ruang teater. Rey dan para sahabat segera mengantri untuk menyerahkan karcis atau tiket kepada petugas. Satu- persatu melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan.

Mereka adalah sekumpulan anak- anak yang memiliki latar belakang luar biasa. Sehingga tidak dapat diremehkan begitu saja. Kegiatan menonton bioskop seperti ini sangat jarang terjadi. Sebab di kediaman mereka telah memiliki studio mini sendiri. Dengan fasilitas sangat memadai dan lebih canggih.

Berbaur layaknya remaja pada umumnya, adalah sesuatu yang sangat jarang dilakukan. Dimana sebagian pewaris dituntut untuk mewarisi perusahaan keluarga daripada bermain bersama sahabat- sahabatnya. Tidak lama setelah duduk di bangku mereka, film yang ditunggu mulai diputar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter