Tak ada salahnya mencoba. Mungkin ini cara terbaik untuk memastikan Abraham menjadi korban Mera juga atau tidak, begitu pikir Bayusuta yang akhirnya kembali dengan Soni ke galeri seni milik Mera. Mereka masuk sebagai pengunjung biasa sore itu. Galeri buka sampai jam sembilan malam, sekarang masih jam lima sore dan Max berencana membakar galeri pada jam sepertiga malam keesokan harinya, jadi mereka masih punya banyak waktu luang.
Bayusuta memimpin Soni masuk ke dalam galeri. Anak muda itu kembali menelan rasa pahit di lidahnya. Untuk sesaat, dia sempat bertanya-tanya, kenapa menyarankan sesuatu yang membuatnya ngeri sendiri. Dia agak menyesali sikapnya yang terburu-buru. Ketika Max meragukan kemauannya mengajukan diri sebagai Pemohon, dia merasa perlu membuktikan diri kalau keinginannya sungguh dari dasar hati. Max menjelaskan api pemusnah tidak akan bekerja maksimal jika ada keraguan sedikit saja pada hati Soni, yang berperan sebagai Pemohon dalam proses menjalankan sistem itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com