"Kau tidak perlu sesedih itu anak bodoh. Lekas salurkan tenaga dalam dan hawa murnimu sekarang juga. Yang utama, salurkan saja kepada Anggita, dia sangat membutuhkan bantuanmu," jawab Tabib Seribu Penyakit.
Meskipun sekarang dirinya sedang mengalami luka yang terbilang parah, tapi nyatanya orang tua itu masih bisa bertahan. Bahkan suaranya juga tetap sama. Seperti tidak terjadi apa-apa.
Kejadian itu terbilang biasa, namun sebenarnya sangat luar biasa. Karena pada dasarnya, tidak setiap manusia tahan akan segala macam penderitaan. Apalagi seperti yang dia alami saat ini. Sangat sedikit orang yang mampu menutupi rasa sakitnya.
Seperti baru tersadar dari mimpi, Raka dibuat sedikit terkejut karena jawaban itu. Buru-buru pandangan matanya dipalingkan ke arah Anggita Mayang. Saat melihat keadaan gadis itu sudah kritis, hatinya terasa jauh lebih sakit lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com