webnovel

Cantaka Cakrawala

"Kapan kau menerima surat ini?" tanyanya kepada wanita tersebut.

"Belum lama ini,"

"Siapa yang mengantarkannya?"

"Seekor burung merpati putih,"

Si pria tua menganggukkan kepalanya beberapa kali. Pada zaman ini, hal seperti itu sudah jamak. Bukan menjadi sesuatu yang aneh lagi. Burung merpati dikenal burung yang pintar, malah bisa diandalkan pula.

Oleh karena itulah banyak orang yang menggunakannya sebagai perantara mengirim surat ataupaun yang sebagainya.

Suasana di dalam kamar tiba-tiba menjadi hening. Kedua orang itu tidak ada yang berbicara. Semuanya diam dengan pikirannya masing-masing.

Setelah beberapa waktu kemudian, terdengar si wanita berkata lagi, "Bagaimana, apakah kau akan datang ke sana?"

"Tidak mau datang juga aku tetap harus datang," jawab si pria tua masih memasang wajah serius.

Si wanita tersenyum simpul. Kemudian tanyanya, "Kau akan datang seorang diri?"

"Seorang diri saja sudah lebih dari cukup,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter