webnovel

APA YANG DIKATAKANNYA BUKAN URUSANKU

Editor: Wave Literature

Zhao Yuexiu dengan cepat turun dari mobil, ia tergesa-gesa berjalan masuk ke vila keluarga Chi. Chi Gui mengikuti ibunya itu dari belakang sambil membawa tas ranselnya.

Interior vila keluarga Chi bergaya Eropa, penuh dengan suasana mewah dan indah. Chi Gui dengan tenang berjalan masuk, gadis itu tidak menunjukkan ketertarikannya sama sekali.

Ketika sampai di ruang tamu, Bibi Zhang yang merupakan pelayan keluarga Chi datang menyambut, "Nyonya, Anda sudah pulang?"

"Hmm." Zhao Yuexiu menjawab sekenanya sambil buru-buru mau naik ke lantai atas. "Pesta ulang tahun Mingkun sudah mulai berapa lama?" tanyanya kemudian.

"Baru mulai setengah jam Nyonya, Tuan dan Nona Chi Yan juga sudah di tempat," jawab Bibi Zhang dengan hormat.

Mendengar kata-kata Bibi Zhang, Zhao Yuexiu pun mulai tenang. "Baguslah jika pesta ulang tahun Mingkun baru dimulai. Aku 'kan ibunya, kalau telat, apa yang akan orang lain pikirkan tentang Mingkun?!"

Chi Gui memiringkan kepalanya, ia pernah mendengar nenek membicarakan Chi Mingkun. Setelah ia ditinggalkan di desa, Zhao Yuexiu hamil lagi dan melahirkan anak kembar perempuan dan laki-laki, yaitu Chi Yan dan Chi Mingkun.

Chi Mingkun adalah buah hati dan harta keluarga Chi. Bahkan, pria itu bisa digambarkan sebagai, 'Memegang di tangan takut jatuh, di mulut takut meleleh'.

"Oh iya, Bibi Zhang, kamu antar dia ke kamarnya." Zhao Yuexiu sama sekali tidak menatap Chi Gui saat memberikan perintah, "Chi Gui, kamu harus tetap di dalam kamar, jangan kemana-mana, mengerti?"

Setelah mengatakan hal itu, Zhao Yuexiu pun menghilang di kamar lantai dua.

Zhao Yuexiu takut kalau ia telat, maka Chi Mingkun akan menjadi topik pembicaraan buruk orang lain. Tapi, ia sama sekali tidak memikirkan perasaan anak sulungnya, Chi Gui.

Itu adalah pertama kali Chi Gui pergi ke sana. Ada di tempat asing tentu akan membuatnya merasa tidak nyaman. Di sisi lain, Zhao Yuexiu sedang ada acara keluarga dan sama sekali tidak memiliki niat untuk membawa Chi Gui bersamanya.

Namun Chi Gui tidak peduli, pupil matanya yang cerah seperti kristal tidak menunjukkan perasaan sedih atau apapun. "Kamarku dimana?"

Bibi Zhang tertegun, ia kira anak dari desa itu akan merasa panik, tidak tenang, tidak nyaman… atau bahkan sedih karena perilaku Zhao Yuexiu. Namun tanpa disangka, gadis itu justru sangat tenang ,bahkan bisa dikatakan memiliki sikap yang dingin.

Memikirkan bagaimana Nona Besar itu bisa hidup di desa, Bibi Zhang pun merasa kasihan kepadanya. Nada bicaranya pun menjadi lebih lembut, "Silakan mengikutiku."

"Terima kasih," Chi Gui membalas dengan sopan.

Semua kamar di lantai tiga adalah kamar tamu. Interior dan perabotannya lebih sederhana dibandingkan kamar utama.

Anggota keluarga Chi tidak ada yang mendambakan kedatangan Chi Gui, sehingga mereka juga tidak akan repot-repot menyiapkan kamar untuk gadis itu.

Chi Gui juga tidak peduli. Ia meletakkan tas ranselnya, membalikkan badan, kemudian melihat Bibi Zhang sambil tersenyum, "Terima kasih sudah mengantarku ke kamar, aku ingin beristirahat sebentar."

Bibi Zhang terpesona dengan senyuman Chi Gui. Anak ini tampak dingin, wajahnya yang cantik juga memberikan batas yang membuat orang lain merasa jauh. Tapi kini ia tersenyum, matanya yang bagaikan sebuah lukisan menunjukkan kehangatan.

"Ba, baik…" Bibi Zhang sendiri juga memiliki cucu perempuan yang saat ini sedang sekolah di luar kota. Biasanya, ia juga tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan cucunya itu. Hati Bibi Zhang penuh dengan kasih sayang. "Saya di lantai bawah, jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan memanggilku, tidak perlu sungkan."

"Baik." Chi Gui melihat bibi Zhang pergi sebelum menutup pintu kamarnya.

Setelah itu, Chi Gui mandi, mengganti bajunya menjadi baju yang lebih kasual dan nyaman, kemudian membuka pintu kamarnya lalu keluar.

Zhao Yuexiu sudah keluar, ia buru-buru pergi menghadiri pesta ulang tahun Chi Mingkun karena takut anaknya itu akan ditertawakan.

Saat Chi Gui baru sampai ke pintu, suara pelayan yang menegurnya pun terdengar di telinga, "Nona Chi, Nyonya bilang Anda tidak boleh keluar!"

Chi Gui membalikkan badan, matanya yang bagaikan kristal terlihat sedikit bingung. "Lalu?"

Pelayan itu tersedak lalu berkata, "Seperti yang dikatakan Nyonya…"

Chi Gui dengan tenang memotong kata-kata pelayan itu, "Apa yang dia katakan, apa urusannya denganku?"

Pelayan itu pun hanya bisa terdiam sambil menunjukkan wajah penuh tanya.

Chi Gui dengan tenang memberikan penjelasan, "Coba kamu lihat, tidak peduli apa yang dia katakan, aku sama sekali tidak menyetujuinya, maka kesepakatan kami pun tidak berlaku."

Chi Gui melanjutkan, "Kalau kesepakatan itu tidak berlaku, apa aku masih perlu mematuhi apa yang dikatakannya?"

Next chapter