Berita di internet gempar untuk kedua kalinya.
'Sialan, aku sudah pernah melihat orang yang sangat biadab, tapi belum pernah melihat orang yang sebiadab Yan Jinyi. Bisa-bisanya dia menampar seseorang secara terang-terangan di acara konferensi pers. Kenapa polisi tidak cepat bertindak?'
'Pendapatku justru berbeda dari yang lain. Ketika dia menampar Cheng Ruoxue, menurutku dia sangat keren, seperti gadis urakan yang bertindak sesuka hatinya.'
'Wanita jalang! Dia itu terlalu liar. Kasihan Cheng Ruoxue.'
'Berani-berani ya pelacur itu menampar Ruoxue!'
'Adakah yang menyadari bahwa dia mengatakan kalau Huo Sanshao adalah penghasutnya? Siapa yang tidak tahu bahwa Cheng Ruoxue dan Huo Sanshao memiliki hubungan yang lebih dari sekedar rekan kerja? Sekarang, tampaknya sudah dapat ditebak siapa yang sungguhan menjalin hubungan dengan Huo Sanshao!"
...
Di Negara Amerika.
Pria itu duduk bersandar di atas sofa yang luas dan mewah dengan malas.
Cahaya di ruangan itu redup, sehingga kontur wajahnya yang sempurna terlihat samar-samar.
Sebatang cerutu yang menyala, terselip di antara ujung jarinya yang ramping. Apinya tampak berubah dari terang ke gelap dari waktu ke waktu.
"Direktur Huo, ada berita baru dari dalam negeri. San Shao sepertinya sudah berganti pacar lagi."
Huo Xishen tidak mengalihkan pandangannya pada orang itu. Dia berujar dengan suara yang rendah dan terdengar acuh tak acuh. "Mulai saat ini, kamu tidak perlu melaporkan masalah sepele semacam ini padaku."
"Baik. Direktur Huo, ada satu hal lagi..."
Huo Xishen mengerutkan keningnya. Matanya yang tajam tertuju pada asisten pribadinya itu. Mendapat tatapan menakutkan seperti itu, asisten Huo Xishen pun tanpa sadar gemetar ketakutan.
Setelah Huo Xishen menyalakan lampu lantai, asistennya itu menyerahkan sebuah tablet padanya dengan hati-hati. "Tuan Huo, saya pikir Anda harus melihat ini."
Huo Xishen mengambil tablet tersebut, yang sedang memutarkan sebuah video.
Dalam video tersebut, tampak seorang wanita yang sangat cantik sedang menampar wanita lain.
Mengapa wanita berbaju hitam ini terlihat sangat tidak asing?
Huo Xishen mencoba mengingat-ingatnya, namun dia tidak menemukan informasi apapun tentang orang ini di dalam ingatannya.
"Apa maksudmu menunjukkanku video ini?"
"Tuan Huo, wanita berbaju hitam yang menampar seorang wanita itu adalah... istri Anda…" Asisten itu menelan ludahnya. Dia pernah berhubungan langsung dengan Yan Jinyi. Menurutnya, istri bosnya itu adalah wanita yang lemah, pemalu dan sama sekali tidak menarik.
Namun di dalam video ini…
Istrinya?
Huo Xishen mengerutkan keningnya lebih dalam, dan tampaknya ada satu orang yang muncul di ingatannya.
Wanita itu bernama Yan Jinyi.
Tiba-tiba dia teringat kembali akan telepon Huo Zixing padanya sehari yang lalu. Adiknya kemarin mengatakan kalau Yan Jinyi sudah gila.
Dia melemparkan tablet ke samping sambil berujar dengan acuh tak acuh, "Mengerti."
Asisten Huo Xisheng masih memiliki keraguan di dalam benaknya, lalu dia kembali berujar. "Tapi Direktur, kabar tentang pacar baru San Shao yang tersebar di Internet, kemungkinan besar wanita itu adalah... istri Anda."
Apa??
Setelah mendengar ini, Huo Xishen akhirnya bereaksi. Adiknya sendiri telah berkhianat dan berselingkuh dengan istrinya?
*****
Setibanya di rumah, Yan Jinyi melihat Huo Zixing yang tampak memerah pucat karena menahan amarah besar. Pria itu sedang berdiri di ambang pintu dengan tatapan tajam, seperti ingin menebas Yan Jinyi dengan seribu pedang.
"San Shao cerdas sekali. Kamu sampai menyambut kakak iparmu ini di depan pintu."
Huo Zixing mengertakkan gigi dan memelototinya, lalu melontarkan beberapa beberapa patah kata, "Kamu pikirkan hidupmu sendiri."
"Apa?"
Yan Jinyi hanya melirik Huo Zixing sekilas dan melewatinya begitu saja. Dia berjalan masuk ke dalam rumah. Salah satu pelayan yang sedang membersihkan sofa melihat Yan Jinyi berjalan mendekat. Dia sangat ketakutan dan segera bersembunyi di dapur.
Dia telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana istri dari tuan muda kedua Keluarga Huo memukuli Tuan Muda dan gadis yang menipu mereka untuk mendapatkan uang. Selain itu, hari ini dia juga mendengar kabar bahwa Nyonya Muda menampar seorang artis terkenal di depan awak media.
Nyonya Muda selalu melampiaskan kemarahannya dengan kekerasan. Tentu saja si pelayan itu tidak ingin kena imbasnya, padahal dia tidak tahu apa-apa.
Melihat hal ini, Yan Jinyi mengusap-usap hidungnya, kemudian dia berkata, "Huo Zixing, cepat kemari."
Begitu mendengar Yan Jinyi berkata 'kemari', Huo Zixing tahu bahwa wanita itu pasti akan melampiaskan amarahnya lagi. Ekor matanya melihat Yan Jinyi mengambil kemoceng di atas meja kopi.
Jantungnya berdetak kencang. Dia bergegas menghampiri Yan Jinyi secepat kilat. "Ada apa?"
"Apa kamu takut padaku?"
Dia bertanya sambil memegang kemoceng di satu tangannya dan mengetuk sofa di sebelahnya menggunakan kemoceng tersebut..
Huo Zixing dapat melihat kekuatan lembut di matanya, tetapi dia merasa gemetar ketakutan hingga kulit kepalanya mati rasa.
Kekuatan pukulan kemoceng itu sendiri juga tidak bisa dipungkiri. Sekarang dia merasa punggungnya sakit lagi!
"Kamu… cepat katakan apa yang ingin kamu katakan. Aku sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk mengobrol denganmu."
"Bantu aku mendaftar akun Weibo."
Huo Zixing memutar matanya.
Wanita itu memanggilnya dengan cara mengerikan begitu hanya untuk hal sepele seperti ini?