webnovel

Chapter 5 : Menyembunyikan rahasia

Ketika di perjalanan Pulang, Sepeda Lia mengalami Masalah, Rantai Sepeda Lia putus dan membuat ia harus berhenti untuk memperbaikinya. Karena sepeda Lia yang sudah sangat Tua terkadang membuat Lia sangat sulit untuk memperbaikinya. Di saat Lia sedang Memperbaiki Sepedanya, Hujanpun turun dan membuat pakaiannya basah, tapi ia tak peduli, ia harus memperbaiki sepedanya segera.

Ketika Jeno Berada di dalam mobilnya yang akan hendak mengantar Jeno Pulang, Jeno tak sengaja Melihat Lia Di tepi jalan sedang kehujanan sambil memperbaiki Sepedanya. Jeno merasa khawatir dan menyuruh supirnya untuk menghentikan mobilnya, tapi ia tiba-tiba Mengingat Perkataan Lia bahwa Dirinya hanyalah seorang pengganggu, iapun Mengurungkan niatnya untuk membantu Lia dan Menyuruh Supirnya untuk turun dan Membantu Lia sekaligus memberikan payung untuk di berikan kepada Lia.

Supirpun Turun dan berlari mendekati Lia.

" Biarkan aku membantumu " Ucap Supir Jeno.

Tapi Lia tak menyadari bahwa ada Jeno yang melihatnya dan tak mengenali Mobil milik Jeno, Jeno hanya melihat Lia Dari kaca mobilnya.

Jeno terus melihat Lia dengan perasaan yang begitu dalam, ia hanya dapat melihatnya dari jauh dan tak mampu menggapainya. Jeno sangat merindukan Lia, Jeno begitu Mencintai Lia meski Lia tak menginginkan dirinya lagi.

Ketika supirnya sudah selesai memperbaiki sepeda milik Lia, Lia Berterima kasih dan Supirpun Memberinya Payung, tapi Lia Menolaknya. Supirpun kembali ke mobilnya meninggalkan Lia dengan sepedanya.

Lia Melanjutkan Perjalanannya Kerumah, dari belakang Jeno terus mengikutinya dengan mobilnya tanpa di ketahui Oleh Lia.

kini Hujan sudah resah dan Lia menatap ke atas langit dan menghirup udara segar setelah Hujan adalah hal terbaik. Di Lampu Merah, Lia menghentikan Sepedanya begitu juga mobil Jeno, Jeno Memandang Lia dari dalam Mobilnya.

Ketika Lampu Sudah menunjukkan Warna Hijau, Lia Berbelok ke arah Kiri sedangkan Jeno berbelok ke arah Kanan dan mereka saling berpisah, Jeno Melihat ke belakang agar ia bisa melihat Lia dari kejauhan.

Cerita cinta mereka begitu sulit, bahkan takdir tak ingin mereka bersatu terlalu Lama.

Saat di Sekolah.

Jeno datang lebih awal di bandingkan Lia dan ia memilih tempat duduk yang berbeda dengan Lia, Jeno sedang menunggu Lia untuk datang, ia terus melihat ke arah Pintu, Satu persatu temannya datang dan akhirnya Liapun datang memasuki ruang kelas.

Ketika di kelas, tak ada satupun yang menyapa Lia termasuk jeno, Jeno menatap ke arah samping dan tak ingin melihat wajah Lia. Lia melihat Jeno sejenak dan merasa Sedikit menyesal, tapi ia harus menahannya.

Lia hanya termenung di tempat duduknya dengan perasaan hampa, Aliska Muncul dan menyapa Jeno dengan senyuman manisnya.

Tapi tetap saja Jeno masih cuek kepada aliska dan membuat Aliska merasa sedikit Kesal tapi juga merasa senang karena Jeno dan Lia tak lagi bersama.

Ketika pelajaran dimulai, Guru Bahasa Inggris menyuruh semua muridnya untuk memilih teman kelompoknya, setiap kelompok terdiri dari 2 orang, Tapi ada banyak yang menyebut nama Jeno untuk di jadikan teman kelompok,. tapi Jeno Memilih Lia untuk di jadikan teman Kelompok, Lia terkejut dan berusaha menolaknya, tapi tiba-tiba kepalanya merasa pusing dan mencoba untuk menyembunyikannya, ia pun meminta izin kepada Guru untuk Ke toilet.

" Bu, aku ingin pergi ke toilet " Ucap Lia.

" Pergilah " Bu guru mengizinkannya.

Ketika Lia berjalan keluar, Jantungnya merasakan sakit dan ia merasa sesak, lalu ia pun menabrak pintu kelas dan Pingsan, Semua orang terkejut, Jeno lalu berlari mendekatinya dan mengangkatnya lalu melarikannya ke ruang Kesehatan.

Tapi guru yang menjadi perawat di ruang Kesehatan tak mampu memeriksanya lebih jauh.

" Aku tak tahu ada apa dengannya, Bawa dia Kerumah Sakit " Ucap Perawat.

Jeno mengangkat Lia dan berlari keluar ruang Uks lalu membawa Lia ke depan Gerbang sekolah sambil menunggu mobilnya yang tak kunjung datang. Jeno merasa sangat khawatir dengan kondisi Lia, iapun terpaksa berlari menuju Halte yang lumayan jauh dari sekolahnya. Jeno terus berlari tanpa kenal lelah demi menyelamatkan Lia.

" Hei, Bangunlah, Bangunlah " Ucap Jeno kepada Lia yang sedang Pingsan.

Ketika ia sedang berlari sambil menggendong Lia di punggungnya, ia terjatuh tapi ia menahan tubuh Lia dengan tangannya, sehingga membuat tangan Jeno Terluka sedikit parah karena terbentur oleh batu.

Wajah Jeno Jelas sangat khawatir kepada Lia, karena Lia masih tak sadar juga. Untung saja Mobil Jeno Datang tepat waktu dan mengantar Lia Kerumah Sakit.

Sekarang Lia berada di ruang UGD dan Jeno Menunggunya. Nenek Lia datang dengan terburu-buru, ia pun lalu mendekati Jeno.

" Bagaimana dengannya?? Apa dia baik-baik saja ?? " tanya Nenek Lia dengan terbata-bata, Kakinya Gemetaran dengan air mata di pipinya, ia merasa sangat khawatir dengan cucunya itu.

" Aku juga sedang menunggu dokter selesai Memeriksanya, tenanglah, dia pasti baik-baik saja " Jeno mencoba menenangkan Nenek Lia yang terlihat begitu kelelahan dan Keringat di pakaiannya.

Tiba-tiba dokter keluar dari ruang UGD.

" Siapa keluarganya?? " tanya dokter.

" Aku dokter, bagaimana dengan keadaan cucuku?? " tanya Nenek Dengan sangat khawatir.

" Aku ingin kau ikut denganku " Ucap Dokter lalu pergi ke ruangannya dengan di ikuti oleh nenek Lia dari belakang.

Jeno hanya melihat Lia dari jendela, Lia di pasangkan alat infus. Jeno sangat Sedih melihat Lia terbujur kaku di dalam ruangan sempit dan asing untuk Lia.

Tubuh Lia yang lemah membuat dirinya tak mampu Hidup dengan Damai, ada apakah dengan Tuhan yang memberinya cobaan yang begitu berat untuknya?? Mengapa Dunia menutup Telinga dan matanya, mengapa??

Nenek dan Dokter sedang Berbicara di dalam ruangan.

" Cucu anda mengidap penyakit Tumor jantung Primer, ini adalah kasus penyakit yang jarang terjadi, tapi untunglah ini baru stadium awal, jadi kita masih bisa melakukan operasi, hanya saja dirinya membutuhkan Donor Jantung yang cocok untuknya, tapi beberapa tahun terakhir pendonor jantung sudah sangat Langka" Dokter menjelaskan Penyakit yang di derita oleh Lia kepada Neneknya.

Nenek Lia hanya terdiam, dirinya sudah tahu sejak Lama, tapi ia tetap saja merasa sedih dan sesak di dada, Hidupnya Seperti membawa Beban yang tak pernah di alami oleh orang lain.

Nenek Lia meninggalkan ruangan dokter, ia berjalan dengan sangat pelan dan mulai terlihat bergetar di bagian Kakinya yang begitu Kering, dirinya terlihat begitu sedih dan tak tahu harus bagaimana kedepannya!! Nenek Lia terduduk di lantai dengan tatapan kosong dan kesedihan yang mendalam.

Nenek Liapun Mulai menangis dan mengeluarkan suara, juga merasa sangat putus asa dan akhirnya meminta tolong kepada orang-orang yang lewat di sampingnya, ia meminta tolong bagaikan orang tak waras dan terus-menerus memohon berkali-kali.

" Kumohon kepadamu, Tolonglah Cucuku " Ucap Nenek kepada pengunjung yang lewat di sampingnya, Orang-orang hanya Cuek dan ada yang menganggap dirinya Aneh dan Gila.

" Kumohon kepadamu, Cucuku sedang sakit, aku membutuhkan pendonor jantung " Nenek Lia terus menangis dan Memohon.

" Dengarlah, cucuku berada di ruang UGD, dia membutuhkan Pendonor jantung, bantulah aku " Nenek Lia tanpa henti memohon.

Di saat itu, Jeno melihat Nenek Lia dan mendengar apa yang dia katakan. Jeno merasa begitu terkejut dan mengetahui bahwa Lia memiliki penyakit kanker jantung yang mematikan, Tubuhnya begitu terasa berat, ia tak mampu menahan air matanya, Jenopun Mengeluarkan air mata tanpa henti membuat bajunya basah.

Next chapter