Usman terbangun dari tidurnya, mengingat mimpi semalam bersama dengan Farisha. Walau tidak sampai menyatu, tetap ia sudah menyemburkan salju putih dari mulut burungnya yang tidak bisa terbang itu. Saat itu ia juga bermimpi telah dibantu oleh Farisha dengan memegangnya dan telah menikmati mimpi yang terasa nyata. Saat bangun, ia merasa ingin buang air kecil. Maka ia pun menyingkap selimut tebal itu.
"Ohh, semalam mimpinya puas banget. Walau hanya mimpi tapi rasanya nyata. Kalau ada mimpi lagi, aku mau memasukan ini, hehehe," kekeh Usman lirih sambil merogoh masa depannya yang akan membuat wanita kenyang selama sembilan bulan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com