"Dilla?" panggil Dika.
"Dika?"
"Syukur lah kalo lu udah sadarkan diri. Gua lebih lega liatnya. Lu jangan banyak gerak dulu ya sampai Dokter yang mau periksa lu datang ke sini. Kalo gitu gua buatin lu teh manis dulu ya sebentar."
Ketika Dika hendak membuatkan teh hangat untuk Dilla, Dilla melihat keberadaan Aqilla dan Keisya di luar. Mereka berdua sedang melihat ke arah Dilla dan Dika. Dilla justru sengaja membuat Aqilla cemburu dengan cara memeluk Dika dengan sangat erat.
"Dika. Lu di sini aja ya. Gua takut," pinta Dilla.
Dika yang bingung dengan sikap Dilla seperti itu pun hanya bisa diam dan menuruti kemauannya Dilla. Karena yang sedang di rasakan oleh Dika saat ini hanya iba. Dika hanya iba dengan Dilla. Dika hanya kasihan dengannya yang baru saja mengalami kecelakaan. Maka dari itu Dika tidak memberontak permintaan Dilla kali ini.
"Lu kenapa Dill?" tanya Dika.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com