webnovel

Kisah cinta tragis [bagian ke-2]

Kata-kata Mina membuat lelaki ini membulatkan kedua matanya, ciuman dan ungkapan perasaan yang sama membuat Rey kaget bercampur takjub. Tidak sia-sia selama ini dia menyimpan begitu lama, hingga pada akhirnya mereka bisa saling merasakan hal yang sama seperti sekarang.

Langit, bumi, suasana taman yang indah, bahkan bunga-bunga cantik yang bermekaran menjadi saksi bisu lahirnya pasangan baru dari zona pertemanan yang cukup lama mereka rasakan. Jika boleh, Rey ingin sekali berteriak kencang dan memamerkan kepada dunia gadis yang sangat dia cintai itu. Lelaki ini memeluk dengan begitu erat hingga membuat Mina kaget dan tidak bisa berkata-kata. Mereka hanya saling tertawa dan menikmati hari jadi pertama ini, sungguh menyenangkan bisa bersama dengan orang yang kita cintai bukan?

Waktu singkat itu berlalu dengan cepat, pertemuan tidak berlangsung lama. Rey dan Mina berpisah karena tuntutan pekerjaan masing-masing, mereka tidak ingin membuat suasana yang menyenangkan ini sampai mengganggu urusan profesional keduanya di dunia kerja.

"Yes yes yes!"

Rey terlihat begitu girang ketika mampir sebentar untuk makan siang dirumah, kebetulan karena saat itu ada sang kakak dan ibunya sedang makan disana mendahului anak bungsu dikeluarga itu. Lelaki ini tidak terlalu peduli dan masih sibuk dengan tingkahnya yang tidak biasa, Rey terus-menerus memikirkan ciuman pertamanya bersama Mina beberapa saat yang lalu.

Sang ibu dan David yang merasa heran dengan anak satu itu terus menatap penuh curiga, berusaha menanyakan apa yang telah terjadi. Namun Rey memilih untuk bungkam untuk tidak membicarakan apa pun, hubungan itu masih ingin dia sembunyikan bahkan dari keluarganya sendiri.

"Kau gila? berhentilah bersikap konyol seperti itu. Kau menghilangkan nafsu makanku." ucap David dengan raut wajah yang kesal.

Rey menatap tajam lalu mulai kembali bersikap biasa, dia mungkin sudah terlalu berlebihan karena perasaan senang yang menghampirinya. Lalu bersikap tidak seperti biasa hingga membuat sang kakak dan ibunya merasa heran. Rey memang tidak biasanya seperti itu, dia terkenal dengan sikap yang pendiam dan juga pemurung. Lelaki ini bicara jika hanya ada perlu, selebihnya dia memilih untuk diam bagaikan patung.

"Maaf, aku hanya sedang senang hari ini." jawab Rey kepada sang kakak.

"Senang? wah sepertinya ada hal yang menarik sudah terjadi disini. Kau tidak ingin menceritakan itu kepada kakakmu?" tanya David dengan senyum kecil diwajahnya.

"Tidak, ini hal pribadi." jawab Rey kepada kakaknya.

David hanya tertawa kecil, Rey sepertinya sudah mulai bisa menyembunyikan rahasia dari keluarga bahkan dia sendiri. Padahal sejak kecil lelaki itu selalu mengatakan apa yang dia lakukan dan kerjakan kepada kakak atau pun ibunya, namun sekarang sikap Rey berubah. Mungkin karena di usianya yang sudah bukan anak-anak atau pun remaja lagi.

"Oh Rey, tadi pagi ketika aku dalam perjalanan kemari aku bertemu dengan temanmu itu si Mina. Dia bersama seorang lelaki yang mungkin saja pacarnya." ucap David sembari melahap makanan yang ada dihadapannya.

Rey terdiam, siapa laki-laki yang kakaknya maksud itu? apakah mungkin teman kerja Mina? ketika mereka belum bertemu di taman itu? perasaan lelaki ini benar-benar dipenuhi kecurigaan. Dia hanya takut jika sampai Mina memiliki lelaki pujaan lain yang lebih segalanya dari Rey, padahal mereka baru saja menjalin hubungan namun perasaan cemburu dan curiga terus saja muncul secara berlebihan.

Aku harus mencari tahu siapa lelaki itu, iya mungkin saja dia orang yang mengincar Mina juga. Bukankah itu kemungkinan yang menyebalkan? batin Rey kesal.

Setelah makan siang ini dia langsung menanyakan semua kebenaran itu kepada kekasihnya, dan Mina pun menjelaskan jika apa yang sedang dilihat oleh David pagi itu hanyalah sebuah salah paham. Lelaki yang sedang pergi bersamanya itu adalah teman dekat Mina, mereka memiliki pekerjaan yang sama juga di dunia fashion. Oleh karena itu mereka akan terus sering bersama, dan gadis ini berharap jika Rey akan memahaminya.

***

Beberapa bulan setelah mereka berkencan, Rey dan juga Mina semakin dekat. Bahkan lelaki yang dahulunya terlihat begitu polos itu mulai menunjukan sifat alaminya sebagai seorang pria normal. Rey meminta hal-hal kecil tentang bersentuhan, seperti berciuman bahkan memegang tubuh indah kekasihnya itu. Karena gadis yang bebas Mina pun mengiyakan keinginan kekasihnya, selama mereka saling menikmati tidak ada salahnya. Bahkan ketika suatu malam disaat hari ulang tahun Rey, lelaki ini meminta hal yang diluar dugaan. Mereka mabuk sampai parah lalu melakukan hubungan intim tanpa sebuah pengaman, dan yang lebih mengagetkan lagi. Lelaki ini merasakan sesuatu yang aneh tentang barang milik Mina, walau pun mungkin ini adalah pertama kalinya dia bersentuhan atau bahkan berhubungan dengan seorang gadis. Rey tahu jika rasa perawan bukanlah seperti ini, bahkan terlihat begitu jelas jika Mina menikmati malam pertama mereka.

"Bukankah seharusnya kau merasa sakit?" tanya lelaki itu dengan polosnya setelah selesai melakukan seks pertama dengan Mina.

Gadis itu tersenyum kecil dengan sembari mengusap wajah lelaki yang masih diam di atas tubuhnya. "Iya memang sedikit sakit, hanya saja kau bermain begitu baik sehingga aku menyukainya."

"Ah begitu, aku kira kau sudah melakukannya dengan orang lain sebelum bersamaku." ucap Rey penuh curiga.

"Kau menuduh kekasihmu sembarangan? Rey aku tidak akan melakukan semua itu dengan orang lain. Kau jahat sekali..."

Next chapter