1 Kampus Baru

"Jojooo, jangan lari lo!!!"

Seorang gadis tengah berlari dikoridor kampus dengan nafas memburu. Dia Cecilia cindy, seorang maba jurusan sastra Inggris Universitas negeri di Bandung. Mempunyai postur tubuh pendek membuatnya kesusahan berlari kencang.

Nampaknya dia sedang mengejar senior dikampus baru nya. Yang dikejar berlari dengan sangat kencang karena kaki nya yang jenjang, sembari sesekali menoleh ke belakang dan tertawa meledek.

Dia Joshua Hutagaol, seorang keturunan suku Batak. Senior Cecil dikampus baru nya. Cowok berkulit sawo matang dan gaya rambut The Middle Part nya itu terlihat bahagia saat menjahili juniornya.

"Bruk" Jojo panggilan akrabnya, nampak menabrak seseorang yang bertubuh besar.

"Hai sayang! kita ketemu lagi" kata seseorang tersebut sembari membangunkan Jojo.

"Sial! bisa diunboxing ditempat ini gue" umpat Jojo dalam hati.

Jojo ketakutan setengah mati, raut wajah bahagia berubah menjadi kecemasan. Keringat nya bercucuran, ingin lari tapi cengkeraman perempuan itu terlalu kuat.

Perempuan itu adalah Poppy, cewek berpostur besar yang sangat menyukai Jojo. Ia rela melakukan apa saja demi bersama Jojo. Cinta mati kayanya.

"Jojo, akhirnya gue bisa ngejar lo!" ujar Cecil dengan nada terputus-putus, karena kecapean. Nafasnya tersengal-sengal dengan keringat bercucuran dari pelipisnya

"Cil, jangan kesini. Tolong!" desis Jojo dengan raut wajah memohon.

Cecil tak paham apa yang dibicarakan Jojo, ia mendekat dan bruk... Poppy tiba-tiba menghalangi Cecil, sehingga ia tersungkur ke belakang.

"Aww" pekiknya.

"Udah gue bilangin jangan nyamperin. Jatoh kan" batin Jojo.

Cecil bangkit "Gila lo ya! Gue gak punya masalah sama lo. Gue punya masalah sama..." Jojo kabur saat Poppy lengah dan menghadap pada Cecil.

"Sama siapa?!" sinis Poppy.

"Argh, gara-gara lo orangnya kabur kan" ujar Cecil tak kalah sinis.

"Hah, apa? kabur?" Poppy gelalapan seperti induk ayam yang kehilangan anaknya.

"Ini semua gara-gara lo" teriak Poppy sembari menyemburkan minuman yang dipegangnya ke wajah Cecil.

Poppy berbalik dan mengejar Jojo yang sudah jauh didepannya.

Cecil terbelalak, terkejut sekaligus kesal setengah mati "Sial banget sih, hari pertama kuliah udah kacau gini"

"Ini semua gara-gara si Jojo kampret" sambungnya dengan tangan mengepal dengan sangat kuat sehingga urat-urat tangannya terlihat jelas.

Sementara Jojo, dia berhasil kabur dari Poppy. "Selamat, selamat" ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.

"Lo kemana aja? lima menit lagi kelas dimulai bego!" Dia adalah Yoga, sohib Jojo sejak kecil. Berpostur tubuh standar, kulit putih dan suara maskulinnya membuat setiap cewek yang mendengarnya terpesona.

"Biasa si Poppy ngejar gue lagi" jawab Jojo kesal.

Yoga tertawa "Yaudah sih, lo terima aja cinta nya. Gue yakin kalian bakal jadi best couple kampus" Kata Yoga disela-sela tertawa.

"Ngakak aja terus sampe puas lo" ucap Jojo dongkol sembari menoyor kepala Yoga.

***

Jadi mahasiswa baru di umur dua puluh tiga tahun, ternyata tak terlalu sulit untuk Cecil walaupun teman baru nya rata-rata berusia delapan belas tahun.

Ia harus menunda kuliah selama lima tahun karena harus bekerja untuk keluarganya.

Tapi, yang membuatnya jengkel adalah ia satu kampus dengan musuh bebuyutannya dimasa lalu.Jojo!!!

"Siapa tadi yang berteriak nama Jojo?!" tanya Dosen yang sedang menjelaskan materi didepan.

"Cil, lo kenapa ?" desis Vina, ia adalah teman baru Cecil dikampus nya. Mereka kenal pada saat acara MOS.

Semua mata tertuju pada Cecil, ia menyadarinya. Buru-buru ia menutupi wajahnya dengan buku tebal. "Mati gue" batin Cecil.

"Gue harus gimana vin?" desis Cecil ketakutan.

Vina sama bingung nya, ia tak tahu Cecil harus melakukan apa. Karena ini hari pertama kuliah, jadi mereka belum hafal sifat Dosen-dosen yang ada dikampus.

"Kamu, keluar dari kelas saya! Kalo mau ngebucin jangan disini!" sinis Dosen yang ternyata bernama Sulaiman tersebut sembari menunjuk Cecil yang tengah ketakutan dan malu.

Cecil hanya menuruti perintah Pak Sul, sapaan akrabnya, untuk keluar dari kelas. Mau membantah pun, statusnya masih mahasiswa baru. Ia tak mau menambah image buruk dimata Dosen pertamanya.

"Ah sial! Gara-gara si Jojo nih" Gerutu Cecil sembari melahap bakso bulat-bulat. Setelah diusir dari kelas, ia memilih ke kantin untuk mengganjal perut sembari menunggu kelas berikutnya.

"Cie yang lagi mikirin gue" kata Jojo yang entah muncul dari mana, lalu duduk disamping Cecil dan mengambil alih mangkuk bakso kepunyaan Cecil.

"Apaan sih! Gara-gara lo, gue dikeluarin dari kelas tau ga! sinis Cecil sembari merebut bakso miliknya.

"Kok gara-gara gue sih?! heran Jojo.

"Iyalah, lo bikin mood pagi gue rusak!" cetus Cecil.

"Kan gue kangen Cil gangguin lo. Udah lama nih gak gangguin lo" kata Jojo dengan tawa renyah nya.

"Kenapa gue harus satu kampus sama lo sih!. Kenapa lo gak bilang kalo kuliah disini" kata Cecil masih dengan nada Sinis.

"Gak apa-apa kali satu kampus sama orang ganteng, lo itu beruntung tau!" kata Jojo dengan PD nya.

"Dari dulu sampe sekarang masih aja narsis. Gak berubah-ubah" Cecil geleng-geleng kepala tak habis fikir.

"Gimana, masih mau punya anak dua?" goda Jojo.

"Ih Jojo! Lo masih inget aja. Udah berapa taun yang lalu juga!" gerutu Cecil sembari memukul pelan bahu Jojo.

Jojo tertawa melihat tingkah Cecil. "Yaudah, bikinnya sama gue aja" celetuk Jojo.

"Uhuk" Cecil yang sedang mengunyah bakso seketika tersedak saat mendengar ucapan Jojo.

"Becanda kali" kata Jojo tertawa.

"Udah ah, kelas gue mau mulai"Sinis Cecil lalu beranjak dari kursi yang diduduki nya dan pergi menibggalkan Jojo.

Mereka saling mengenal sejak Cecil baru masuk SMA dan Jojo masih kelas enam SD. Mereka tinggal di komplek perumahan yang sama.

Perbedaan usia tiga tahun tidak nampak saat itu, karena postur tubuh Jojo yang tinggi dan postur tubuh Cecil yang pendek walaupun sudah SMA.

Adegan adegan menjahili Cecil sudah ada sejak saat itu, entah apa yang membuat Jojo senang menjahili Cecil, padahal saat itu banyak teman perempuan sebayanya.

Tak hentinya, jika bertemu pasti akan meledek satu sama lain. Dan berakhirlah dengan pertengkaran kecil yang menggemaskan.

Sudah lama sejak Cecil lulus SMA, ia tak melihat lagi sosok yang menemaninya saat-saat masa remaja. Karena ia harus pindah tempat tinggal.

Dan hari ini, ia baru tahu jika Jojo satu kampus dengannya. Sepertinya jika tak menjahili dirinya saat bertemu, ada yang kurang dihidup Jojo. Pikirnya.

2023

Mata Kuliah hari ini sudah beres. Cecil ingin segera pulang karena kepalanya pusing menerima materi-materi seharian.

"Cil, lo tadi kenapa sih teriak nama Jojo? Jojo mana? Jojo yang yang ada dikampus ini?" tanya Vina bertubi-tubi.

"Gak apa-apa kok Vin" kata Cecil. "Eh lo ya gak sopan manggil nama. Panggil kakak dong! Gue kan lebih tua dari lo" lanjutnya diiringi tawa.

"Ih jawab dulu!"gerutu Vina

"Iya, si Jojo senior kita itu! yang di fakultas Komunikasi" Ujar Cecil dengan nada kesal.

"Kok lo bisa kenal sih Cil? Kenalin dong sama gue! Lo kenal sama temennya gak? yang namanya Yoga kalo gak salah" Tanya Vina sangat penasaran.

"Aduh Vin, satu-satu dong nanyanya!" protes Cecil.

"Lo kenapa lagi excited banget sama si Jojo?" tanya Cecil keheranan. Disaat ia sangat sebal mendengar nama Jojo, Vina sebaliknya.

"Tau gak sih Cil, dia itu populer banget dikalangan cewek-cewek. Jadi lo beruntung deh bisa kenal sama dia" jelas Vina dengan exacited.

"Hah? Beruntung? badan lo panas?" tanya Cecil sembari menempelkan punggung tangannya di dahi Vina. Dahi Cecil berkerut, "Nggak kok"

Vina hanya menunjukan ekspresi bingungnya. Kenapa dengan dirinya? Toh memang betul kan Jojo itu populer dikalangan mahasiswi kampus, juniornya maupun seniornya.

avataravatar
Next chapter