Jam kini berlalu, satu hari tepat ucapan Ayden menyakiti hati Jingga. Ya, ucapan Ayden yang mengatakan jika Adisty memiliki hubungan dengan Sekretaris Niko seolah terbayang terus di kepala Jingga. Bukan karena cemburu atau lain sebagainya, Jingga hanya kecewa kepada Adisty yang tidak menceritakan kepadanya tentang hubungannya dengan Sekretaris Niko, padahal mereka adalah sahabat yang selalu menceritakan apapun yang terjadi kepada mereka.
Jingga dan Arseno kini tengah makan di meja makan yang biasa mereka tempati untuk makan bersama. Arseno menatap ke arah Jingga yang makan dengan tergesa-gesa, dirinya tahu betul jika saat ini Jingga ingin segera pergi ke butik untuk bertemu dengan Adisty. Namun, Arseno tidak menyukai jika Jingga seperti ini seolah tidak ingat akan anaknya yang ada di dalam kandungannya.
"Jingga, pelan-pelan makannya," ucap Arseno.
"Ini sudah pelan kok, Mas."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com